Thursday, November 27, 2014

Pastoer Message Pdt. Dr. Ir Niko Njotorahardjo November 2014



“BERJAGA-JAGALAH!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, pesan Tuhan kepada gereja-Nya hari-hari ini adalah kita diminta untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Berarti Saudara dan saya harus menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Amin!

Tuhan memberikan kata kuncinya, yaitu : BERJAGA-JAGALAH!
Sekarang mari kita buka Matius 24 : 37 – 44, Nasihat supaya berjaga-jaga
37"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 43Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 44Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Saudara, perikop yang kita baca ini berbicara tentang pengangkatan gereja (rapture). Ada berapa banyak di antara Saudara yang ingin dan sampai saat ini berdoa, ”Tuhan, saya mau ikut dalam pengangkatan?”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita tahu bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua akan dibagi menjadi 2 tahap :
1.       Tuhan Yesus datang di awan-awan dan belum menginjakkan kaki di bumi ini. Untuk apa? Dia akan mengangkat gereja-Nya, yaitu Saudara dan saya yang sungguh-sungguh dengan Tuhan. Saudara yang tadi mengangkat tangan pasti merindukan hal ini. Saya pun sangat merindukannya. Pada saat saya bertemu dengan Tuhan Yesus, saya tahu bahwa sejak itu saya akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Kemudian kita akan dibawa kemana? Kita akan dibawa masuk ke dalam sorga!
2.       Tahap yang kedua, Tuhan Yesus akan datang ke dunia dengan menginjakkan kaki di bumi ini seperti yang dikatakan dalam Zakharia 14 bahwa Tuhan Yesus akan menginjakkan kaki-Nya di bukit Zaitun di sebelah timur Yerusalem. Dan setelah itu Tuhan Yesus akan memerintah di bumi ini selama 1.000 tahun.

Saudara yang dikasihi Tuhan, fokus kita saat ini sesuai dengan perikop yang kita baca adalah tentang pengangkatan gereja (rapture). Tuhan Yesus berkata bahwa nanti untuk kedatangan-Nya yang kedua itu persis atau diumpamakan seperti pada zaman Nuh. Seperti yang sudah kita baca tadi dikatakan bahwa, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia…”.

Pada waktu zaman Nuh dikatakan bahwa kejahatan manusia itu sangat besar. Bumi benar-benar rusak sebab manusia menjalankan hidup yang rusak dan mereka hidup dalam kekerasan. Saya ingin bertanya kepada Saudara, apakah keadaan manusia di bumi hari-hari ini sudah seperti pada waktu zaman Nuh? YA!
Ketika Tuhan melihat hal itu, hati-Nya begitu sedih. Tetapi Dia sudah memutuskan sesuatu, yaitu Dia akan melenyapkan ciptaan-Nya karena pada waktu itu keadaan manusia dan bumi sudah tidak karu-karuan seperti keadaan kita sekarang hari-hari ini. Kalau kita lihat sekarang semua kejahatan dan kekerasan sudah tidak masuk akal lagi saat ini dimana saya tidak perlu menyebutkan satu-persatu.

Nuh taat dan membuat bahtera persis seperti perintah Tuhan
Nuh adalah orang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah (Kej 6 : 9). Kepada Nuh, Tuhan memberitahukan rencana-Nya dan supaya Nuh selamat, dia disuruh membuat bahtera. Saudara perhatikan baik-baik, Nuh itu orang benar. Ada berapa banyak orang benar di tempat ini? Siapa di antara Saudara yang hidup tak bercela? Siapa yang hidupnya bergaul dengan Tuhan?
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tahu bahwa ini berita kepada Saudara dan saya hari-hari ini. Kita harus membuat bahtera seperti Nuh supaya selamat!

Saya mau bertanya kepada Saudara,  misalnya Nuh pada waktu itu tidak membuat bahtera, apakah dia selamat? Tidak! Tetapi orang yang hidupnya benar, tidak bercela dan hidupnya bergaul dengan Allah, begitu Tuhan berbicara supaya membuat bahtera, maka orang itu pasti membuat bahtera. Ada berapa banyak yang mau mempersiapkan bahtera kehidupan kita sesuai dengan kehendak Tuhan? Ini penting dan Saudara camkan baik-baik! Meskipun dikatakan bahwa orang itu benar dan sebagainya, tetapi tidak membuat bahtera maka dia tidak akan selamat! Tetapi saya percaya orang yang benar, tidak bercela dan hidupnya bergaul dengan Allah, dia pasti membuat bahtera.

Saudara, pada waktu Nuh membuat bahtera tidak jelas dikatakan dalam Alkitab dimana letak dari bahtera itu. Mungkin bisa di atas gunung letaknya dan Tuhan memberikan kepada Nuh seperti apa bentuk bahteranya serta ukurannya dan Nuh membuat bahtera persis seperti apa yang Tuhan mau. Nuh taat! Mungkin Nuh bisa bertanya-tanya, ”Mengapa saya harus membuat bahtera di atas gunung ya? Kenapa bentuknya seperti ini? Kenapa ukurannya harus seperti ini?”. Nuh tidak bisa mencerna secara akal manusia karena tidak masuk akal, tetapi dia hanya taat dan membuat bahtera persis seperti yang Tuhan mau. Demikian pula Saudara dan saya, hari-hari ini kalau kita mau selamat dan mau ikut dalam pengangkatan, kita harus mempersiapkan bahtera kehidupan kita ini persis dengan apa yang Tuhan mau dan jangan ditambah atau dikurangi! Itu yang Tuhan mau, yaitu taat saja! Tidak perlu dicerna, melainkan percaya saja! Siapa yang bisa mencerna pikirannya Tuhan? Dia itu luar biasa besar! ”Langit adalah tahta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku”, kata Tuhan sedangkan otak kita hanya sebesar ’bakpao’. Kadang-kadang saya lihat ada orang yang mau mencerna pikiran-Nya Tuhan dengan mendiskusikannya mati-matian sepertinya yang paling pintar sendiri, padahal otaknya hanya sebesar ’bakpao’! Kita hanya perlu taat! Hanya percaya dan lakukan saja seperti yang Nuh perbuat. Amin!

Nuh bersaksi dan memberitakan kabar keselamatan
Nuh membuat bahtera selama 120 tahun. Jadi Tuhan memberikan waktu yang cukup lama supaya Nuh bersaksi kepada orang-orang. Saya percaya pada waktu Nuh mulai membangun bahtera apalagi di atas gunung, orang-orang pasti datang karena ingin tahu ada apa? Mereka pasti akan bertanya, ”Nuh, ngapain kamu membuat bahtera di atas gunung?”. Disitulah Nuh bersaksi dan memberitakan kabar keselamatan. Nuh menyampaikan bahwa akan terjadi penghukuman, tetapi dia disuruh membuat bahtera tersebut dan Nuh mengajak orang-orang itu membantunya. Saya percaya respon dari orang-orang tersebut ada juga yang percaya, ada yang acuh tak acuh dan ada yang langsung menolak karena tidak percaya bahkan ada juga yang mencemooh, mengejek, memfitnah dan bermacam-macam lainnya. Itulah yang dialami oleh Nuh, tetapi Nuh selama 120 tahun tetap mengabarkan keselamatan. Saya mau bertanya kepada Saudara yang mau ikut dalam pengangkatan, adakah di antara Saudara yang sering memberitakan Injil keselamatan kepada orang lain? Kalau Saudara belum, ketika Saudara mendengar firman Tuhan hari ini, Saudara memang sudah harus mengabarkannya. Hari-hari ini kalau Saudara bertemu dengan teman-teman, saksikan tentang keselamatan ini. Jangan hanya bicara misalnya tentang mobil, hobby, dsb. Hal itu memang boleh, tetapi jangan lupa bahwa kita harus memberitakan kabar keselamatan. Amin! Mungkin reaksi orang akan bermacam-macam, ada yang percaya dan membuat kita bersukacita, ada yang mungkin langsung tidak percaya dan itu tidak apa-apa. Mungkin ada yang acuh tak acuh, mengejek dan memfitnah Saudara, tetapi itu semua harus kita terima. Mungkin ada juga yang tidak di depan Saudara tetapi di belakang berkata bahwa Saudara sudah ”miring” (gila), itu juga harus kita terima. Saya percaya pada waktu Nuh ditanya, ”Nuh, buat apa kamu buat bahtera di atas gunung?” dan ketika Nuh menjawab, ”Tuhan yang suruh”, maka orang-orang langsung berkata bahwa Nuh sudah gila.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita adalah orang-orang benar, yang tidak bercela dan hidup bergaul dengan Tuhan. Saya percaya kita akan membuat bahtera sesuai dengan perintah Tuhan sehingga kita selamat dan kita akan ikut dalam pengangkatan. Amin!

Hanya sedikit orang yang selamat!
Saudara, berapa yang selamat pada zaman Nuh? Hanya 8 orang!
Saya pernah bertanya kira-kira berapa penduduknya pada waktu itu? Memang tidak ada datanya karena itu berada di zaman prasejarah. Namun kalau hanya 8 orang yang selamat, itu artinya sedikit!

Kalau kita membaca ayat tadi dikatakan bahwa,  40Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan...
Itu artinya hanya 50% saja! Saudara ingat tentang perumpamaan 10 anak gadis yang sedang menanti-nantikan kedatangan mempelai? Mereka bukan orang kristen sembarangan. Mereka semua membawa pelita, artinya mereka semua orang kristen lahir baru. Tetapi berapa yang diangkat? Dari 10 anak gadis hanya 5 yang diangkat. Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tahu kalau Alkitab sudah berkata sedikit itu artinya sedikit! Dan saya berdoa semua yang ada di tempat ini termasuk yang sedikit itu. Amin!

Kalau Saudara membaca dari Wahyu 3 : 10 disitu dikatakan, …Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi…
Pada waktu gereja diangkat, pada waktu Saudara dan saya diangkat apa yang terjadi di bumi? Hari pencobaan akan datang atas seluruh dunia dan mencobai mereka yang diam di dalamnya. Dunia akan masuk dalam masa sengsara besar dimana cawan murka Allah sedang dituangkan ke dunia ini. Itu akan terjadi siksaan yang sangat luar biasa yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan yang tidak akan pernah terjadi lagi. Dan dikatakan, Karena kamu menuruti firman-Ku dan tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi kamu dari hari pencobaan itu”.  Bagaimana caranya? Kita akan diangkat! Kita tidak ditetapkan untuk menerima atau mengalami murka Allah.

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau sampai tidak diangkat. Kadang-kadang hal ini perlu kita renungkan baik-baik. Saya percaya kalau kita orang benar, tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah, pada waktu Saudara mendengar tentang ini pasti ada satu kegentaran namun kegentaran yang positif yang akan membuat kita menjadi taat. Saya hanya berdoa agar setiap Saudara yang ada di tempat ini termasuk 1 orang yang diangkat dari 2 orang tadi dan 5 orang yang diangkat dari 10 orang tadi. Apakah Saudara mau ikut dalam pengangkatan? Berjaga-jagalah!


Pada waktu zaman Nabi Yeremia hidup di Perjanjian Lama, dia hidup pada masa kristis dalam sejarah Bangsa Israel dimana Bangsa Israel pada waktu itu jatuh dalam 2 macam dosa, yaitu :
  1. Penyembahan berhala
  2. Meninggalkan Tuhan
Kedua dosa ini adalah dosa yang sangat berat di hadapan Tuhan karena Tuhan tidak bisa menerima akan hal itu. Dan Yeremia diberikan hati atau beban oleh Tuhan supaya orang Israel itu mendapat keselamatan. Untuk itu Tuhan berbicara kepada Nabi Yeremia dimana Tuhan memberikan firman-Nya untuk mengingatkan dan menegur orang-orang Israel pada waktu itu dan mereka semua diminta untuk bertobat supaya tidak dihukum. Sementara Nabi Yeremia memberitakan perintah Tuhan, namun ternyata ada juga nabi-nabi lain yang memberitakan sebaliknya. Mereka berkata, ”Oh tidak apa-apa, damai dan selamat akan terjadi. Tidak perlu takut karena semuanya akan baik-baik saja!”.

Saudara, apa respon dari orang-orang Israel pada waktu itu? Respon mereka pada waktu itu, seperti biasa mereka melakukan Sabat dan pergi ke Bait Allah serta percaya bahwa dosa mereka telah ditanggung oleh kasih karunia Allah. Mereka ternyata percaya kepada apa yang dikatakan nabi-nabi tadi dan bukan kepada Nabi Yeremia karena itu merupakan sesuatu yang lebih enak sedangkan pesan Nabi Yeremia dianggap menakut-nakuti. Pikir mereka, ”Nubuatan nabi-nabi itu enak, damai, tenang dan tidak perlu takut. Semuanya beres karena Tuhan memberkati kita”. Saudara, padahal berita yang baik itu bukan dari Tuhan! Dan mereka tetap dalam dosa mereka karena mereka menganggap penyembahan berhala serta meninggalkan Tuhan itu tidak apa-apa. Lalu apa yang terjadi? Tuhan melihat mereka dan langsung hukuman itu tiba! Mereka dibuang ke Babel dan nabi-nabi itu ternyata adalah nabi-nabi palsu yang menyebarkan pesan yang bukan dari Tuhan. Tetapi pada waktu itu mereka tahu dari mana? Tuhan yang menyatakan sendiri setelah itu bahwa mereka menyampaikan pesan yang bukan dari Tuhan dan mereka semua dibunuh!

Saudara yang dikasihi Tuhan, dengarlah apa yang saya katakan. Keadaan seperti zaman Nabi Yeremia itu sedang terjadi hari-hari ini di antara umat Kristiani. Saya mau beritahu Saudara dan ini serius, banyak orang-orang kristen (bukan sedikit, tetapi banyak) secara sadar atau tidak sadar yang jatuh ke dalam 2 dosa tadi.  Yaitu dosa penyembahan berhala dan dosa meninggalkan Tuhan.

Dosa penyembahan berhala
Mungkin ada yang berkata, ”Penyembahan berhala? Saya tidak menyembah yang lain. Saya hanya berdoa kepada Tuhan Yesus”. Tetapi saya mau beritahu apa yang dimaksud dengan penyembahan berhala. Menomor-satukan sesuatu yang bukan Tuhan Yesus, itu adalah penyembahan berhala. Itu mungkin harta, kedudukan, kekuasaan, karir, pekerjaan dan mungkin juga pelayanan yang lebih dikasihi daripada Tuhan. Atau selain itu keluarga yang menjadi nomor 1 sedangkan Tuhan nomor 2. Tuhan tidak mau yang seperti itu dan Tuhan katakan, ”Kalau kamu tidak membenci ayahmu, ibumu, istrimu, anakmu dan saudaramu laki-laki, engkau tidak layak menjadi murid-Ku!”. Mungkin ada juga yang menomor-satukan gereja kita dibanding Tuhan, itu juga penyembahan berhala. Dengar apa yang saya katakan sekarang! Mungkin ada juga yang menomor-satukan hobby dibanding Tuhan, itu adalah penyembahan berhala! Tuhan sudah berbicara kepada saya supaya memberikan waktu agar kita merenungkan hal ini. Adakah di antara kita yang hari-hari ini masih seperti itu? Kita tetap menyembah Tuhan Yesus, namun juga terlibat dalam penyembahan berhala karena menomor-duakan Tuhan Yesus.

Dosa meninggalkan Tuhan
Mungkin ada yang berkata, ”Ah, saya tidak meninggalkan Tuhan”. Saudara, meninggalkan Tuhan itu artinya tidak melakukan firman Tuhan. Tuhan sudah berkata, ”Ampuni!...ampuni orang yang bersalah kepada kamu”. Tetapi orang itu berkata, ”Tidak bisa! Itu orang yang menghancurkan hidup saya! Hati saya tersayat-sayat. Kalau saya melihat dia itu rasanya ’neg. Saya tidak bisa mengampuni dia!”. Selain itu dosa perzinahan, berapa banyak orang yang mempunyai ’peliharaan’, padahal Tuhan sudah berkata, ”Kamu hanya boleh mempunyai 1 istri”. Tetapi itu masih dianggap kurang. Itu artinya meninggalkan Tuhan dan firman Tuhan hari-hari ini berbicara kepada gereja-Nya bahwa kita diminta untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya, artinya kita harus menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Kita harus meninggalkan penyembahan berhala dan kita harus kembali mengikuti firman Tuhan serta minta ampun kepada-Nya. Dan hamba-hamba Tuhan mulai berbicara, ”Hidup kudus! Bertobat! Sungguh-sungguh dengan Tuhan!”. Tetapi ternyata ada juga hamba-hamba Tuhan lain yang berkata, ”Tidak apa-apa. Kamu berbuat dosa seperti itu tidak apa-apa. Kamu sudah selamat, tidak perlu minta ampun. Jadi kamu minta ampun itu pada waktu menerima keselamatan, setelah itu tidak perlu lagi. Tuhan tidak pernah memarahi gereja-Nya, ko’. Tuhan tidak pernah memarahi orang yang berbuat dosa”.
Saudara harus hati-hati, sebab itu bukan firman Tuhan. Karena firman Tuhan tidak pernah mengatakan demikian. Oleh karena itu berjaga-jagalah!


Tahun mujizat yang kreatif
Sejak tgl 24 September 2014 s/d 13 September 2015 kalender orang Yahudi memasuki tahun 5775 yang disebut dengan Ayin Hey (75).  
Salah satu arti dari tahun Ayin Hey adalah tahun mujizat yang kreatif. Ada berapa banyak di antara Saudara yang memerlukan mujizat Tuhan? Saudara akan mendapatkannya, tetapi syaratnya hanya 1, yaitu hanya percaya! Percaya akan janji Tuhan meskipun itu tidak masuk akal seperti apa yang Nuh lakukan. Kalau Saudara percaya meskipun tidak masuk akal, misalnya secara ilmu kedokteran berkata bahwa tidak mungkin disembuhkan, namun Tuhan katakan, ”Engkau pasti sembuh!”, maka itu akan terjadi. Ilmu kedokteran memang punya keterbatasan tetapi di pihak Tuhan tidak ada yang terbatas! Semuanya mungkin karena tidak ada yang mustahil bagi Dia!

Sudah 8 tahun Tuhan menyuruh saya untuk pergi berkeliling dalam KKR-KKR Healing Movement dan melalui itu Tuhan menyuruh kita menayangkannya di siaran televisi baik televisi nasional, Indosiar dan RCTI dan itu dampaknya luar biasa. Banyak orang kristen maupun non kristen yang disembuhkan Tuhan. Mereka percaya dan disembuhkan.

Baru-baru ini saya KKR di Candi Prambanan dimana kita diizinkan untuk KKR di halaman Candi Prambanan. Ada sesuatu yang luar biasa dimana ketika difoto ternyata di lokasi tersebut ada wajah Tuhan Yesus di sana. Waktu saya dikirimi gambar tersebut semalam-malaman saya tidak bisa melihatnya. Tetapi pada waktu pagi harinya baru Tuhan bukakan. Ketika saya lihat itu saya langsung menangis. Yang luar biasa ketika saya putar-putar gambar wajah Tuhan Yesus itu, ternyata mata-Nya selalu tertuju kepada saya.  Saudara, ini baru pertama kali dari 238x KKR Tuhan menampakkan diri-Nya. Bahkan ketika saya berkata, ”Oleh bilur-bilur-Nya engkau disembuhkan!”, dari gambar wajah tersebut memancar sinar yang gemerlap yang mana itu bisa saya saksikan melalui BB saya. Begitu pula ketika saya berkata, ”Ampuni saya...ampuni saya Tuhan”, maka dari wajah itu bersinar-sinar wajah Tuhan, seperti sinar yang bermain-main. Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini kita masuk dalam tahun mujizat yang kreatif. Haleluya!

Tahun Sabat - Tahun Iman
Tahun Ayin Hey ini juga adalah tahun Sabat. Yang paling penting yang ingin saya katakan kepada Saudara sekarang adalah kalau orang Israel melakukan Sabat, maka mereka beristirahat dari pekerjaan pertanian. Mereka tidak boleh menanam, tidak boleh mencangkul atau mengusahakan tanah. Jadi mereka beristirahat dan tanahnya dibiarkan seperti itu. Pasti sebelumnya mereka akan bertanya, “Tuhan, kami tahun depan mau makan apa? Karena kami tidak boleh menanam, dsb”. Bagi mereka yang percaya dan melakukan tahun Sabat pada tahun ke-7, maka pada tahun ke-6 nya Tuhan memberikan hasil pertaniannya yang cukup untuk 3 tahun ke depan!

Jadi Saudara, kalau Tuhan yang menyuruh, Dia pasti sediakan. Amin! Kadang-kadang mungkin kita bingung-bingung tentang persembahan buah sulung, dsb. Lalu ketika saya saksikan bahwa saya memberikan seluruh penghasilan saya untuk buah sulung, maka banyak yang bingung dan muncul macam-macam omongan. Sesungguhnya itu kembali terserah kepada kita, mau lakukan atau tidak. Kita sendiri yang akan mengalami dan membuktikan kalau Tuhan yang suruh, maka Tuhanlah yang akan memelihara kita.

Saya tahu bahwa ini adalah tahun iman, yaitu tahun dimana kita hanya berharap kepada Tuhan. Ini adalah tahun Sabat, tahun Shmita, tahun iman. Saudara yang dikasihi Tuhan, saya diingatkan Mazmur 42 : 6, Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini, adakah di antara Saudara yang tertekan jiwanya? Adakah yang gelisah? Tuhan berkata kepada kita, “Berharaplah kepada Allah”. Bagaimana caranya berharap? Salah satunya disini berkata, “Aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! “.

Saudara, saya tahu dalam keadaan tertekan dan gelisah susah untuk mengucap syukur dan memuji Tuhan. Padahal Daud berkata dalam Mazmur 22 : 4, Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel. Jadi kalau Saudara mengucap syukur dan memuji-muji Dia, maka Dia bertahta di atas puji-pujian Saudara. Dan pada waktu Dia bertahta di atas puji-pujian Saudara, Dia akan tersenyum melihat Saudara dan bertanya, “Apa yang kamu mau Aku lakukan bagimu, anak-Ku?”. Apa yang Saudara perlukan? Apa yang Saudara gelisahkan? Apa yang menyebabkan Saudara tertekan? Ketika Saudara mulai memuji Dia, itulah korban ucapan syukur dan korban puji-pujian. Kalau kita dalam keadaan senang, itu bukan namanya korban. Justru yang namanya korban puji-pujian adalah dalam keadaan susah dan tertekan. Daud mengajar kita dari Mazmur 103 : 1 – 2, 1Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! 2Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

Disini Daud mengajar kita, kalau kita sudah susah memuji Tuhan maka kita harus paksa jiwa kita untuk memuji Dia. Jadi sekali lagi, kita harus memaksa jiwa kita untuk memuji Tuhan, tetapi disertai dengan mengingat kebaikan Tuhan. Ingatlah kebaikan Tuhan!

3Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, 4Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, 5Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali  (Mazmur 103 : 3 – 5).  Haleluya!

Saudara, ini bukan masalah Saudara suka menyanyi atau tidak, tetapi sekarang Tuhan hanya perintahkan kalau Saudara mau mengalami berkat Tuhan, Saudara harus memaksakan diri Saudara untuk memuji Tuhan. Amin!



------- M A R A N A T H A -------

No comments:

Post a Comment