HIDUP
MENURUT FIRMAN TUHAN & PENUH ROH KUDUS
Saudara
yang dikasihi Tuhan, seperti yang Saudara ketahui bahwa Tuhan memberikan tugas
kepada kita untuk doa puasa selama 40 hari untuk Indonesia. Sebenarnya hal ini
sudah lama saya rasakan, ketika Suzette
Hattingh mendapatkan satu penglihatan dimana
ada ”api” di Jakarta. Waktu itu dia bertanya, ”Apakah ini api kebangunan rohani,
Tuhan?”. Tetapi jawab Tuhan, ”Bukan! Itu api kerusuhan!” Hal ini kemudian disampaikan kepada
hamba-hamba Tuhan ketika kami bertemu di Ungaran, namun para hamba Tuhan belum
memutuskan sesuatu; mereka masih menimbang apakah ini penglihatan yang benar
atau bagaimana. Secara pribadi saya terus berdoa, ”Tuhan, ini apa? Kalau memang dari Engkau; berikan
konfirmasi kepada hamba-Mu.” Tiba-tiba
salah satu diaken kita dari rayon 1B mengalami koma selama 8 hari. Ketika dia
bangun dari koma-nya, itu seperti tidak terjadi apa-apa dan dia langsung
kembali sehat. Selama 8 hari itu ternyata dia diperlihatkan oleh Tuhan persis
seperti yang diperlihatkan kepada Suzette
Hattingh. Di situlah saya tahu bahwa Tuhan
memberikan konfirmasi dan langsung saya umumkan melalui JDN (Jaringan Doa Nasional) serta menyebarkannya ke seluruh
Indonesia bahwa kita harus berdoa dan meresponi dengan benar; karena jika
gereja-gereja meresponi dengan benar maka kerusuhan itu tidak akan terjadi.
Kemudian
saya juga diteguhkan oleh buku Bill
Hammond yang juga pernah mempunyai satu
pengalaman di mana Tuhan memberitahu dia tentang kemungkinan terjadinya Perang
Dunia ke-3. Dia juga menyebutkan negara-negara yang tengah bersiap-siap untuk
itu. Lalu dia bertanya kepada Tuhan, ”Tuhan, apa yang harus hamba-Mu lakukan?” Tiba-tiba datang 2 nabi besar
kepada Bill Hammond yang memberikan pesan, ”Kamu harus pergi ke negara-negara
di kawasan Pasifik dan ajak hamba-hamba Tuhan di situ untuk melakukan doa
peperangan rohani.” Selama
bertahun-tahun Bill Hammond pergi berkeliling ke Singapura,
Malaysia, termasuk ke Indonesia untuk mengajak berdoa; sampai pada tahap
tertentu di mana dia merasakan satu kemenangan dan Tuhan katakan, ”Sekarang kamu sudah memenangkan
ini!”, sebab Perang Dunia ke 3 tersebut
memang tidak dikehendaki oleh Tuhan, tetapi yang penting respon dari Gereja itu
harus benar.
Selama
hampir 1 tahun ini saya terus berdoa untuk Indonesia apalagi ketika berada di
Menara Doa SICC. Saya disuruh Tuhan berdoa, ”Tuhan, berikan keamanan untuk negeri ini. Kasihani
Indonesia. Segala api-api asing yang kelihatan membakar Jakarta dan beberapa
kota lainnya, aku tolak! Aku patahkan dalam Nama Tuhan Yesus!”, dan hari-hari ini saya merasakan
ada satu kelegaan. Saya tahu bahwa ini adalah suatu kemenangan! Dan Tuhan sudah
menegaskan kepada saya, ”Indonesia
ada ditangan-Ku! Indonesia ada direncana-Ku!” Jadi siapa pun Presiden yang sudah terpilih, Saudara
harus tahu bahwa itu Tuhanlah yang memilihnya. Saya percaya transformasi akan
terjadi di Indonesia dan Indonesia yang baru; yang diberkati Tuhan akan muncul.
Amin!
MENJADI
MURID YESUS
Mari
kita ingat kembali pesan Tuhan Yesus yang terakhir kepada murid-murid-Nya
sebelum Dia naik ke sorga dalam Kisah
Para Rasul 1:8, ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Tuhan Yesus meminta kita semua untuk menjadi saksi di
Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi yang mana:
•
Yerusalem bisa diartikan di antara keluarga
•
Yudea bisa diartikan di antara orang-orang seiman
•
Samaria bisa diartikan di antara orang-orang bukan seiman
•
Dan sampai ke ujung bumi.
Tuhan
Yesus juga mengawali pesan tersebut dengan kata-kata, ”Kamu jangan pergi dari kota ini.
Kamu jangan pergi dari Yerusalem sebelum kamu diperlengkapi dengan kekuasaan
dari tempat tinggi.” Setelah
Tuhan Yesus bangkit, selama 40 hari Dia mengunjungi lebih dari 500 orang
murid-murid-Nya, tetapi yang meresponi Dia dengan berkumpul di Yerusalem
hanya sekitar 120 orang atau kurang dari 25%. Saya harapkan Saudara yang
mendengar Firman Tuhan hari ini termasuk yang 25% tadi. Amin! Adapun yang
dilakukan 120 orang murid tersebut adalah:
1.
Mentaati Firman Tuhan
Mereka
mentaati dan melakukan Firman Tuhan. Berkumpul dalam kamar loteng (Upper Room)
di Yerusalem dan bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Mereka sedang
menanti-nantikan kuasa dari tempat yang maha tinggi, yaitu Roh Kudus yang akan
dicurahkan.
2.
Penuh Roh Kudus
Dan
setelah 10 hari, yaitu pada hari Pentakosta tiba-tiba terdengarlah bunyi
seperti tiupan angin keras. Mereka lalu semakin sungguh-sungguh berdoa dan
tiba-tiba tampaklah lidah-lidah seperti nyala api hinggap ke atas kepala mereka
masing-masing dan mereka penuh dengan Roh Kudus. Adapun tanda awal mereka
dipenuhi atau dibaptis dengan Roh Kudus adalah mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya. Itulah yang saya katakan ”Bahasa Roh.” Dan
orang banyak yang datang dari pelbagai tempat, mereka kaget dan berkata, ”Bukankah mereka yang berkata-kata
itu orang-orang Galilea? Mengapa mereka bisa berbahasa kita?” Jadi mereka yang datang dari banyak
tempat itu dapat mendengar murid-murid Tuhan Yesus berbicara dalam bahasa ibu
mereka. Ini perlu dijelaskan!
Pada
waktu saya di Amerika dan mengadakan KKR di sana, Pak Welyar
menjadi worship leader. Pak
Welyar membawa jemaat masuk dalam
penyembahan dalam bahasa roh dan setelah selesai dia pun turun. Tiba-tiba
seorang ibu berkebangsaan Latin yang berbahasa Spanyol (Spanish) tetapi tinggal
di Amerika datang kepada Pak
Welyar dan berkata, ”Anda bisa berbahasa Spanish?” Pak
Welyar menjawab, ”Tidak”. Namun ibu itu kembali berkata, ”Lho, tadi Anda berbahasa Spanish
dan berkata, ”I worship You....I adore You..” Pak
Welyar menjawab, ”Tidak, saya tadi berbahasa roh.” Jadi Pak Welyar berbahasa
roh tetapi yang didengar ibu itu adalah Pak Welyar
menyembah dalam bahasa Spanish. Dan itulah yang terjadi 2000 tahun yang lalu.
MENJADI
SAKSI YESUS
Kriteria
seseorang yang hidupnya menjadi Saksi Kristus adalah:
1.
Hidup Sama Seperti Kristus Telah Hidup
1
Yohanes 2:6 berkata, ”Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Pada waktu Tuhan Yesus akan memulai pelayanan-Nya, Dia
datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptis. Yohanes Pembaptis berkata, ”Oh tidak bisa, bukan saya yang
harus membaptis, tetapi sayalah yang harus Kau baptis.” Tetapi Tuhan Yesus menjawab, ”Saya hanya menuruti Firman Allah.
Saya hanya taat kepada Firman Allah. Tolong lakukan saja.” Akhirnya Yohanes Pembaptis membaptis
Tuhan Yesus, dan ketika Tuhan Yesus keluar dari air, langit terbuka dan Roh
Allah seperti burung merpati turun hinggap memenuhi Tuhan Yesus. Dan pada saat
itu ada suara, ”Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Jika Saudara menuruti Firman Tuhan dan penuh Roh Kudus,
maka Tuhan akan berkata kepada kita, ”Engkau adalah anak-Ku yang Kukasihi, kepadamulah Aku
berkenan.” Amin!
2.
Mempunyai Tugas Seperti Yohanes Pembaptis
Tuhan
berkata bahwa kita akan dipakai seperti Yohanes Pembaptis untuk menyiapkan bagi
Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Yohanes Pembaptis menyiapkan bagi Tuhan
suatu umat yang layak bagi-Nya pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang pertama.
Tetapi kita akan dipakai Tuhan untuk menyiapkan suatu umat yang layak bagi-Nya
untuk kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Kalau kita melihat pelayanan Yohanes
Pembaptis itu relatif singkat, hanya sekitar 10 tahun dan pelayanan kita pun
relatif singkat karena waktunya sudah tidak lama lagi. Yesus akan segera datang
untuk kali yang kedua. Ada 3 hal yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis yang
Tuhan ingin kita lakukan:
a.
Membuat Orang Israel Berbalik Kepada Tuhan
Keadaan
orang Israel pada waktu itu tidak karu-karuan, amburadul dan sangat menyakitkan
hati-Nya Tuhan, tetapi dengan pelayanan Yohanes Pembaptis yang dipenuhi Roh
Kudus sejak dalam rahim ibunya dan juga karena dia melakukan Firman Tuhan, maka
banyak orang Israel yang berbalik kepada Tuhan. Gambaran itu identik dengan
keadaan orang-orang Kristen yang pada hari-hari ini keadaannya begitu
memprihatinkan. Tetapi kalau kita dipenuhi oleh Roh Kudus dan melakukan Firman
Tuhan, kita pasti akan berbalik dari hal-hal yang tidak baik dan kemudian
menyenangkan Tuhan, sehingga dapat menjadi dampak. Saudara akan mengkristenkan
orang Kristen. Amin! Saudara, kalau saya melihat orang-orang Kristen hari-hari
ini saya berdoa, ”Tuhan, masa’
sampai begitu banyak yang harus masuk neraka? Saya minta jangan, ya Tuhan.” Untuk itu Saudara dan saya harus
melakukan Firman Tuhan dan penuh dengan Roh Kudus. Amin!
b.
Membuat Hati Bapa-bapa Berbalik Kepada Anak-anaknya
Hari-hari
ini banyak anak-anak yang sakit hati kepada bapak-bapaknya. Banyak bapak-bapak
yang memperlakukan ibunya atau keluarganya dengan tidak benar, karena adanya
godaan-godaan dari luar yang dilontarkan Iblis seperti dengan 3 jurus ”TA” yaitu harTA, tahTA dan waniTA. Banyak perselingkuhan
terjadi yang bukan hanya dilakukan oleh bapak tetapi juga ibu, hal itulah yang
membuat hati-hati anak-anak terluka, tetapi saya percaya jika kita melakukan
Firman Tuhan dan penuh Roh Kudus, maka kita tidak akan melakukan itu. Bahkan
akan menjadi dampak yang memungkinkan terjadinya pemulihan dalam keluarga.
c.
Membuat Hati Orang-orang Durhaka Berbalik Kepada Pikiran-pikiran Orang Benar
”Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng.” 2 Timotius 4:3-4. 2 Timotius 3:1-9 melukiskan tentang keadaan manusia di akhir zaman. Di situ
dikatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, masa yang
sulit, mengapa? Sebab manusia mengasihi dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
Sekarang ini kita dapat menemukan lebih banyak orang yang mengasihi dirinya
sendiri dan menjadi hamba uang dibandingkan 20 tahun yang lalu. Kalau kita
penuh Roh Kudus serta melakukan Firman Tuhan, kita tidak akan menjadi hamba
uang. Inilah yang Tuhan kehendaki sebab waktu-Nya sudah sangat singkat!
Saudara
yang dikasihi Tuhan, kita harus berhati-hati dengan banyaknya
pengajaran-pengajaran yang muncul dari orang Kristen sendiri, tampaknya begitu
luar biasa yang jika dibiarkan akan membuat banyak orang Kristen masuk neraka,
seperti: ”Tuhan Yesus mengampuni dosa kita
yang lama, yang sekarang dan yang akan datang.” Jadi kalau Saudara sudah menjadi orang Kristen, mengaku
dosa pertama, sekali cukup! Saudara sudah selamat, apa pun yang engkau lakukan
Tuhan sudah menanggung semua itu di atas kayu salib. Ini menyesatkan!
Ketahuilah, Alkitab tidak pernah berkata demikian, tetapi itulah yang sekarang
sedang terjadi di mana-mana dan banyak orang Kristen menyukainya karena
pengajaran tersebut kedengarannya
“indah”. Tetapi orang yang sungguh-sungguh
dengan Tuhan, akan berkata, “Tidak,
ini berbahaya!”. Iblis
sedang berusaha untuk menarik banyak jiwa. Saya pernah membaca tentang “Agama Oprah” yang berkata bahwa minta ampun itu
cukup sekali seumur hidup dan rupanya itu sama dengan yang ada sekarang ini.
Berhati-hatilah, karena bukan “sekali
selamat tetap selamat”,
tetapi yang selamat adalah mereka yang bertahan sampai akhir, yang setia sampai
akhir, yang bertahan sampai kesudahannya. Amin!
STATUS
KITA DIHADAPAN TUHAN
Jika
kita mengerti status atau kedudukan kita di hadapan Tuhan, maka Saudara akan
melakukan yang benar sebagai orang kristen.
1.
Sebagai Anak Allah
Ketika
Saudara mengaku Yesus adalah Tuhan dan menerima Yesus sebagai Juruselamat
Saudara, Roh Kudus masuk dalam hati kita. Dan Roh itu bersama-sama kita akan
berkata kepada Dia, ”Ya
Abba, ya Bapa”. Kita
dijadikan anak-anak-Nya. Itu adalah kasih karunia, karena kita percaya kepada
Yesus. Selanjutnya dikatakan, ...dan jika kita adalah anak, maka kita juga
adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji
Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus. Tentu untuk itu ada
syaratnya, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17).
Ini tidak mengenakkan telinga, karena kita diminta untuk menderita bersama Dia.
Saya mau bertanya kepada Saudara, apakah mau hidup kudus itu menderita? Ya,
menderita. Mengikut Tuhan itu banyak penderitaan, tetapi kalau Saudara mau
menderita bersama-sama dengan Dia, Saudara akan dipermuliakan bersama-sama
dengan Tuhan Yesus. Amin!
2.
Sebagai Saudara
Selain
anak, kita juga disebut sebagai saudara. Tuhan Yesus itu luar biasa, kalau saya
pikir-pikir, siapakah Tuhan Yesus itu? Dia adalah Allah yang menjelma menjadi
manusia, tetapi kita disebut saudara-Nya. Kita pasti bersukacita ketika disebut
sebagai saudara-Nya, tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa, ”Kamu Aku sebut saudara-Ku, apabila
kamu melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 12:50). Kalau kita tidak melakukan kehendak
Bapa yang di sorga, kita bukanlah saudara-Nya!
3.
Sebagai Sahabat
Kita
disebut sahabat-Nya! Sekali lagi, Allah yang menjelma menjadi manusia, tetapi
kita disebut sahabat-Nya. Sekarang kita lihat dari sisinya Tuhan. Amsal 17:17, ”Seorang sahabat
menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Kepada kita Tuhan Yesus berlaku
seperti itu. Dia itu sahabat kita, artinya Dia tetap menaruh kasih di setiap
waktu dan menjadi saudara di dalam kesukaran. Jadi kalau kita dalam keadaan
tertekan, kesukaran dan terhimpit, Dia tetap beserta kita. Tetapi sekarang ada
sisi yang lain lagi, kalau kita menyebut diri kita adalah sahabat Allah,
sebenarnya apa yang ada di benak kita? Sebenarnya yang Tuhan Yesus maksudkan
adalah, ”Kamu adalah sahabat-Ku jikalau kamu
berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yohanes 15:14). Dengan demikian barulah kita disebut
sahabat-Nya. Pada waktu kesukaran Dia tetap beserta dengan kita. Pada waktu
kita melalui jalan yang licin di mana di kanan-kirinya jurang, Dia tetap
menyertai kita. Itulah sahabat! Dalam kesukaran, dalam penderitaan selalu
beserta kita, tetapi syaratnya kita harus berbuat apa yang diperintahkan oleh
Tuhan.
4.
Sebagai Murid
Selain
sebagai anak, saudara dan sahabat, kita juga adalah murid Tuhan Yesus (Lukas 14:26-27 dan 33)
a. “Jikalau seorang datang kepada-Ku
dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
dapat menjadi murid-Ku.” Kata “membenci” di sini artinya menomor satukan
Tuhan Yesus. Yang lain-lain seperti ibu, bapa, istri, anak, saudara laki-laki
dan perempuan, bahkan nyawanya sendiri itu nomor berikutnya. Apakah Saudara
bisa melakukan ini? Bisa! Karena bagian kita adalah kita mau. “Saya mau melakukannya, tetapi saya
tidak mungkin melakukannya dengan kekuatan sendiri!” Roh Kudus yang ada di dalam kita,
itu yang akan memampukan kita melakukan ini. Jadi harus ada kerjasama antara
Roh Kudus dengan kita.
b. “Barangsiapa tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” “Memikul salib” ini artinya penderitaan. Apakah
Saudara sanggup mengalami penderitaan bersama Tuhan Yesus? Pasti bisa! Sebab
kalau tidak bisa, pasti ayat ini tidak akan ada di dalam Alkitab.
c.
“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak
melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” Bisakah kita menomor-duakan mammon,
harta, serta semua yang kita miliki; serta menjadikan Tuhan Yesus nomor satu?
Bisa! Kalau Saudara mau, pasti ada prosesnya nanti. Kadang-kadang prosesnya
enak, tetapi kebanyakan justru menyakitkan. Namun hasil akhirnya adalah kita
akan menomor satukan Tuhan Yesus dalam hidup kita.
5.
Calon Mempelai Kristus
Selain
kita anak, saudara, sahabat dan murid, kita juga calon mempelai Kristus. 2 Korintus 11:2, “Sebab aku cemburu
kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada
satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” Ingat perumpamaan tentang 5 gadis
bijaksana dan 5 gadis bodoh? Mereka semua adalah calon mempelai Kristus, bukan
artinya yang bodoh itu bukan orang Kristen. Mereka semua menanti-nantikan
kedatangan dari Sang Mempelai Pria, sama-sama membawa pelita, tetapi karena
saking lamanya Mempelai Pria tidak datang-datang, seperti sekarang ini mungkin,
padahal berita kedatangan Tuhan kali yang kedua sudah bertahun-tahun
dikabarkan; di mana Tuhan berkata, ”Aku
datang segera!”, tetapi
tidak kunjung datang, sehingga akhirnya mereka mulai tertidur. Tetapi di
tengah-tengah mereka tertidur tiba-tiba ada suara, ”Mempelai Pria datang! Songsonglah Dia!” Kesepuluh gadis itu panik dan bangun
serta mempersiapkan pelita mereka. Yang bijaksana menambahkan minyak kepada
pelitanya yang hampir habis karena mereka membawa persediaan, tetapi yang bodoh
pelitanya hampir padam dan tidak mempunyai persediaan. Yang bodoh minta bantuan
kepada yang bijaksana, ”Pinjamkan
kami minyak!” Tetapi
yang bijaksana menjawab, ”Tidak
bisa, persediaan kami tidak cukup. Kamu pergi membeli saja sendiri.” Begitu mereka pergi untuk membeli
minyak, Sang Mempelai Pria-nya datang dan 5 gadis yang bodoh itu ketinggalan.
Apa
arti dari Firman Tuhan tersebut? Minyak itu berbicara tentang Roh Kudus. Gadis
yang bijaksana senantiasa dalam kondisi penuh Roh Kudus. Memang kadang-kadang
dalam kondisi penuh Roh Kudus pun ada tertidurnya, tetapi begitu bangun mereka
segera bangkit, karena dalam kondisi penuh Roh Kudus. Tetapi gadis yang bodoh
itu dalam kondisi tidak penuh Roh Kudus. Kalau kita diberitahu, ”Sang Mempelai Pria datang” dan kita tidak dalam kondisi penuh
Roh Kudus, maka untuk kembali kepada kondisi penuh Roh Kudus itu perlu waktu.
Karena itu saya selalu pesankan kepada Saudara, kalau hari-hari ini Saudara
sudah mulai bosan baca Alkitab, kurang suka berdoa, kurang suka memuji dan
menyembah Tuhan, cepat-cepat itu diselesaikan! Jangan tunggu lama-lama! Segera
cek; ada apa dengan kita? Mungkin kita ada iri hati, sakit hati serta berbuat
dosa yang tidak diselesaikan, itu yang membuat kita tidak penuh Roh Kudus.
Selesaikan dengan cepat, sebab kalau itu dibiarkan maka untuk kembali kepada
tingkatan yang memenuhi syarat untuk masuk serta bertemu dengan Sang Mempelai
Pria tidak akan terlaksana, karena hal itu sulit dan perlu waktu. Oleh karena
itu saya selalu memberikan pesan kepada Saudara bahwa Saudara harus selalu
penuh Roh Kudus.
6.
Hamba Tuhan
Kita
sebagai anak, saudara, sahabat, murid Tuhan Yesus dan kita juga adalah calon
mempelai wanita-Nya, tetapi satu lagi, kita adalah hamba. Kadang-kadang kita
lupa akan hal itu. Wahyu
5:9, “….karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli
mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.” Kita telah dibeli oleh Tuhan Yesus
dengan darah-Nya. Lebih tepatnya, sebenarnya kita adalah budak belian. Kita
tidak punya hak atas tubuh ini.1
Korintus 6:19-20, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus
yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa
kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Kita tidak bisa seenak-enaknya
berbuat sesuka hati kita, sebab tubuh kita ini bukan hak kita lagi. Tubuh ini
milik-Nya Tuhan Yesus, karena itu muliakanlah Tuhan dengan tubuhmu!
Saudara
yang dikasihi Tuhan, kalau kita renungkan semuanya itu, maka kita mempunyai
kesimpulan, bahwa:
1. Kita harus menuruti Firman Tuhan
2. Kita harus penuh Roh Kudus
Barulah
kita bisa menempatkan Tuhan Yesus di atas segalanya. Kita bisa memuliakan Tuhan
Allah kita dengan tubuh kita, dan bisa siap menderita bersama dengan Tuhan
Yesus. Ini adalah pelajaran yang seharusnya kita lakukan sebagai orang Kristen.
Hari-hari ini pelajaran-pelajaran yang kita terima; semuanya adalah ‘makanan keras’. Tujuannya untuk membawa kita semua “Entering the next level” di mana akhirnya kita sebagai orang
yang dipilih Tuhan serta yang ditentukan dari semula; akhirnya menjadi serupa
dengan gambar Yesus. Untuk menjadi serupa dengan gambar Yesus, kita membutuhkan
makanan rohani yang ‘keras’ dan ditambah dengan proses! Tanpa
proses itu semua tidak bisa. Apakah Saudara siap untuk itu? Kalau Saudara tidak
siap, saya mau beritahu, Saudara tidak bisa masuk sorga!
Khotbah
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 6 Juli 2014 di Senayan.
Khotbah
selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset.
No comments:
Post a Comment