BERHARAP
HANYA KEPADA TUHAN
Shalom
Saudara yang dikasihi Tuhan, pada tgl 18 Februari yang lalu di Hansei
Uinversity – Korea Selatan saya mewakili saudara-saudara semua
menerima gelar Doctor of Theology. Seperti apa yang
selalu saya katakan bahwa kalau saya menerima itu artinya mewakili
saudara-saudara semua. Ini adalah untuk yang kedua kalinya kita mendapat gelar
Doktor, yang pertama pada tahun 2001 kita mendapat gelar Doctor
of Divinity dari Church of God Theological Seminary.
Beberapa bulan yang lalu Tuhan menyatukan kita dalam event The
Union Harp and Bowl, di mana mereka (Korea) adalah Bowl-nya
atau doanya dan kita adalah pujian dan penyembahannya (Harp).
Wahyu 5 menyatakan bahwa kalau harp dan bowl
disatukan maka akan menimbulkan penuaian jiwa beribu-ribu laksa; bahkan setiap
lutut bertelut dan setiap lidah mengaku Yesus adalah Tuhan!
Penyatuan ini mereka ekspresikan dengan memberikan kita gelar kehormatan yaitu Doctor
of Theology supaya ikatan keluarga di antara kita
itu lebih erat lagi. Oleh sebab itu mari kita sambut dengan sukacita sebab
sekarang kita mempunyai keluarga yang lebih besar lagi. Kita patut bersyukur
sebab sejak tgl 18 Februari kita menjadi keluarga dengan Hansei
University. Kita sekarang diberikan satu keluarga
yang lebih besar lagi melalui jaringan yang ada di Korea Selatan yang sudah
mendunia. Dengan demikian, kalau ada yang bermasalah di antara keluarga itu,
kita bukan mencaci-maki tetapi justru memberikan support dan doa. Saudara
mungkin akhir-akhir ini mendengar tentang masalah yang dialami oleh Pdt.
Cho Yonggi. Sekarang kita terhisap menjadi satu
keluarga besar dengan mereka, jadi kalau satu anggota keluarga sakit atau
mengalami masalah, maka anggota keluarga lainnya wajib men-support serta
mendoakan.
• Tadinya kita di
Indonesia yang tiba-tiba bersama-sama dengan hamba-hamba Tuhan Garis Depan yang
terdiri atas 240 dari 323 denominasi yang ada di Indonesia,
• Kemudian dengan Church
of God
yang merupakan suatu jaringan yang besar yang mana kita menjadi keluarganya
juga. Belum lagi dengan Empowered 21
yang mendunia juga.
• Dan sekarang Tuhan
tambahkan lagi, di mana pada tanggal 18 Februari secara resmi diumumkan bahwa
kita menjadi bagian dari keluarga besar Indonesia dan Korea yang jaringannya
sudah mendunia.
Saudara,
mari perkatakan bersama saya, ”Tahun 2014, tahun dibuka-Nya
pintu-pintu mujizat! Tahun 2014, tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat!”. Saudara,
ini tahun dibuka-Nya....Nya di sini huruf besar yang artinya berbicara tentang
Tuhan Yesus. Pintu itu adalah Tuhan Yesus. Kalau Saudara membaca dari
Yohanes 10:9 maka dikatakan, Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput. Mujizat itu berbicara tentang Tuhan Yesus, sebab yang
melakukan mujizat itu adalah Tuhan Yesus. Kalau Saudara melihat; kelahiran
Tuhan Yesus, pelayanan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya sampai kenaikan-Nya
ke sorga semua berbicara tentang mujizat. Tuhan Yesus yang membuka pintu-pintu
yang tertutup di depan Saudara. Tuhan Yesus memegang kunci Daud, apabila Ia
membuka tidak ada seorang pun yang bisa menutup, tetapi sebaliknya kalau Ia
menutup tidak ada seorang pun yang bisa membuka. Sebab hanya Tuhan Yesus yang
memegang kunci Daud. Amin!
Tema
untuk tahun 2014 itu bukan hanya sekedar slogan, tetapi itu tentang apa yang
akan Tuhan kerjakan; bahwa tahun 2014 Dia akan membuka pintu-pintu yang
tertutup di depan Saudara dengan mujizat dan dengan cara yang ajaib! Ada berapa
banyak di antara Saudara yang menginginkan pintu-pintu yang tertutup di depan
Saudara dibuka oleh Tuhan Yesus? Hanya ada satu cara, yaitu: Berharap Kepada
Tuhan Yesus, Mengandalkan Tuhan Yesus, dan Percaya Kepada Tuhan Yesus.
CIRI-CIRI ORANG YANG BERHARAP KEPADA
TUHAN
Ada
beberapa ciri-ciri dari orang yang berharap kepada Tuhan, yaitu:
1. Taat Kepada Firman Tuhan
Orang
yang berharap kepada Tuhan itu taat kepada Firman Tuhan. Karena itu Saudara
harus baca Alkitab setiap hari. Saya tahu tidak semua di antara Saudara yang
membaca Alkitab setiap hari, tetapi hari ini sampaikan kepada Saudara pesan
Tuhan ini. Kalau Saudara berharap kepada Tuhan itu, Saudara perlu membaca
Alkitab setiap hari. Sebab darimana Saudara tahu kalau tidak membaca Alkitab?
Ini perintah Tuhan supaya kita tahu Firman Tuhan dan mentaatinya.
Bartimeus adalah seorang pengemis buta sejak lahir dari kota Yerikho.
Pekerjaannya adalah mengemis sebab tidak ada pekerjaan lain baginya karena ia
buta sejak lahir. Pada suatu hari ketika sedang mengemis tiba-tiba ia mendengar
suara gaduh. Dia bertanya kepada orang di sebelahnya, ”Mengapa
ada suara ramai seperti itu?” dan orang itu menjawab, ”Itu
Tuhan Yesus lewat”. Mendengar itu ia langsung tersentak, ”Tuhan
Yesus? Tuhan Yesus yang menyembuhkan orang sakit? Tuhan Yesus yang peduli
kepada orang-orang miskin dan sengsara itu?”. Lalu orang itu
menjawab, ”Ya!”.
Bartimeus
memang sudah lama menunggu-nunggu hal ini, langsung ia berseru, ”Yesus
Anak Daud, kasihanilah aku! Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!”. Orang
di sebelahnya terganggu karena ia dengan keras sekali berteriak sehingga
Bartimeus dimarahi, ”Diam! Jangan ramai-ramai! Kamu
mengganggu kami yang ada di sekitarmu!” Bukannya diam tetapi
Bartimeus semakin keras berseru, ”YESUS ANAK DAUD, KASIHANILAH AKU!”
Karena percaya dan berharap hanya kepada Tuhan Yesus, itu mampu menghentikan
langkah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang tadinya berjalan tiba-tiba berhenti dan
melihat dari mana datangnya suara itu dan ternyata dari seorang pengemis buta.
Kemudian Tuhan Yesus berkata, ”Suruh dia datang kemari”.
Orang yang tadinya memarahi dia ganti menghibur dan berkata, ”Eh
kamu dipanggil”. Lalu dia pun dibantu untuk bangkit
berdiri. Apa yang Bartimeus lakukan? Bartimeus membuka jubahnya. Jubahnya yang
lama dia buka dan kemudian dia dengan tertatih-tatih datang menghampiri Tuhan
Yesus. Sampai di dekat Tuhan Yesus, itu merupakan perjuangan yang berat buat
dia. Lalu Tuhan Yesus bertanya kepadanya, ”Apa yang kamu mau
aku lakukan bagimu?” Secara manusia dia buta sejak lahir,
mana mungkin dia disembuhkan, tetapi dia justru berkata, ”Rabuni,
supaya aku dapat melihat”. Tiba-tiba Tuhan Yesus berkata, ”Imanmu
telah menyelamatkan engkau!” Seketika itu juga mata Bartimeus
langsung celik! Haleluya!
Mungkin
ada di antara Saudara yang seperti Bartimeus hari-hari ini. Saudara berteriak
minta tolong kepada Tuhan. Katakan, ”Yesus Anak Daud,
kasihanilah aku!” Jangan berhenti memanggil Dia sebelum
Tuhan menjawab Saudara. Amin! Banyak orang yang kadang-kadang cepat putus asa
dan berkata, ”Ah, sudahlah....Tuhan sudah tidak mendengar saya. Saya
berhenti saja”. Tidak! Saudara harus berseru
bertalu-talu dan jangan bosan sampai Saudara menghentikan langkah dari Tuhan
Yesus. Pada saat Tuhan Yesus mulai mendengar teriakan Saudara, yang Saudara
harus lakukan adalah seperti Bartimeus, yaitu menanggalkan jubahmu yang lama.
Mungkin selama ini ada hal-hal yang belum diselesaikan dengan Tuhan di mana itu
yang membuat keadaan Saudara seperti saat ini. Tanggalkan itu! Datang kepada
Tuhan dan Saudara harus cari hadirat Tuhan dengan membaca Alkitab, dengan
berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta datang ke kebaktian seperti ini. Cari
hadirat Tuhan sampai nanti Dia berkata Saudara, ”Imanmu telah
menyelamatkan engkau!”. Dan pintu di depan Saudara yang
tertutup selama ini dibuka dalam Nama Yesus. Amin!
2. Tidak Sombong
Apa yang
mau disombongkan? Sebab kita berharap hanya kepada Tuhan. Hal ini yang
kadang-kadang membuat kita berada dalam banyak masalah.
• Yakobus
4 : 6,
“Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
• 1
Petrus 5 : 5, “Allah menentang
orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
• Amsal
16 : 18,
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
• Amsal
21 : 4, Mata
yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah
dosa.
• Amsal
30 : 32,
Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan
pada mulut! Kadang-kadang mungkin kita lupa dan tanpa sadar menjadi sombong.
Kalau Saudara peka, pasti Roh Kudus akan berbicara. Pada saat Saudara mulai
tidak enak, jangan diteruskan tetapi tekapkanlah tangan di mulut. Ini saya
lakukan juga karena saya pun pernah melakukan itu. Kalau Saudara baca Alkitab
tentang manusia di akhir zaman di mana mereka menyombongkan diri, tetapi
hati-hati sebab Allah menentang orang congkak dan mengasihani orang yang rendah
hati. Orang yang rendah hati itu adalah yang berkata, ”Ya
Tuhan, ampuni saya....”. Saya sering melakukan itu, Saudara.
Sebagai manusia kadang-kadang kita lupa, tetapi marilah kita cepat sadar sebab
Tuhan akan memberkati kita. Amin!
3. Menanti-nantikan Tuhan
Orang
yang berharap kepada Tuhan akan mendapat kekuatan yang baru. Yesaya
40:31 dengan
jelas berkata, ...tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah. Adakah di antara Saudara yang memasuki bulan ke-3 di tahun ini
Saudara masih letih lesu? Didepan Saudara MDS (Masa Depan Suram)? Apakah
Saudara mau mendapat satu kekuatan yang baru? Hanya berharap kepada Tuhan!
Kalau Saudara berharap kepada Tuhan, Saudara akan mendapat satu kekuatan yang
baru, berlari tidak akan menjadi lesu, berjalan tidak akan menjadi lelah. Amin!
Orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan bisa saja jatuh. Dia boleh jatuh
tetapi tidak akan sampai tergeletak. Berbeda dengan orang fasik, kalau orang
fasik jatuh akan tergeletak dan tidak bangun lagi. Mengapa orang yang berkenan
kepada Tuhan bisa jatuh namun tidak sampai tergeletak? Sebab tangan Tuhan
menopangnya. Haleluya!
4. Lebih Peka Lagi Terhadap Suara Tuhan
Orang
yang berharap kepada Tuhan, dia ingin lebih peka lagi terhadap suara Tuhan. Dia
ingin lebih peka lagi terhadap kehendak Tuhan pada zaman ini. Mengenai Daud
Tuhan berkata demikian, ”Aku telah menemukan Daud bin Isai,
orang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”. Setiap
kali saya membaca ayat ini, saya selalu berkata kepada Tuhan, ”Tuhan,
saya ingin Tuhan berbicara seperti itu kepada saya : ....”Aku telah
menemukan Niko bin Njotorahardjo, orang yang berkenan di hati-Ku dan yang
melakukan segala kehendak-Ku.” Saudara juga bisa minta itu kepada
Tuhan, artinya Saudara akan semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan supaya hidup
lebih berkenan lagi di hadapan Tuhan. Daud berkenan di hati Tuhan, karena dia
melakukan kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan yang mana? Alkitab katakan,
Daud melakukan kehendak Tuhan pada zamannya dan bukan zamannya orang lain. Apa
yang Tuhan kehendaki pada zaman itu dia lakukan. Dan kalau Saudara dan saya mau
hidupnya berkenan di hadapan Tuhan, maka kita harus melakukan kehendak Tuhan
pada zaman ini. Wahyu 2 dan 3, adalah pesan Tuhan Yesus kepada 7
Gereja atau 7 Sidang Jemaat dan selalu diakhiri dengan kata-kata demikian, ”Barangsiapa
bertelinga hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada
jemaat-jemaat”. Itu berbicara tentang kehendak Tuhan
pada zaman ini atau pada zaman itu.
PENTAKOSTA KETIGA ADALAH KEHENDAK TUHAN
PADA ZAMAN INI
Mengerti
dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini harus menjadi prioritas utama dalam
kehidupan kita. Matius 7:21-23, ”Bukan setiap orang
yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.“ Kehendak
Bapa yang mana? Kehendak Bapa pada zaman ini; “Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi
nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!” Setiap kali saya membaca ayat ini saya
selalu ’merinding’.
Siapa mereka yang bernubuat, mengusir setan dan membuat mujizat? Itu pasti
orang yang pernah sungguh-sungguh dengan Tuhan, tetapi pada akhirnya Tuhan
berkata kepada mereka, ”Aku tidak pernah kenal kamu!”.
Sangat menyedihkan! Karena itu kita harus minta, ”Tuhan, berikan
pengertian...”. Kalau Saudara bertanya kepada saya apa
kehendak Tuhan pada zaman ini? Tuhan memberikan kepada saya satu kata, yaitu:
Pentakosta yang ke-3. Kita sedang menanti-nantikan Pentakosta yang ke-3. Setiap
kali saya di Jakarta, saya kebanyakan selalu ada di menara, dan selalu oleh
Tuhan saya disuruh berdoa tentang Pentakosta yang ke-3. Pentakosta yang ke-3
itu meliputi 5 (lima) hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Roh Kudus Akan Dicurahkan Secara Luar biasa
“Sebab
bumi akan penuh dengan kemuliaan Tuhan seperti air yang menutupi dasar laut.” Apa
yang harus kita lakukan? Seperti murid-murid Tuhan Yesus yang menanti-nantikan
Pentakosta yang pertama, yaitu bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.
Ini yang harus kita lakukan! Yaitu ada doa, pujian, penyembahan bersama-sama
siang dan malam. Ini berbicara tentang menara doa. Amin!
2.
Tiga Generasi Akan Dipakai Tuhan Secara Luar Biasa
Anak-anak, pemuda dan orang tua akan dipakai secara luar biasa. Untuk itu mari
perlakukan ketiga generasi ini dengan cara yang sama. Kalau dulu di gereja
mereka tidak diperlakukan dengan sama, tetapi hari-hari ini tidak lagi. Mereka
harus diperlakukan sama seperti kita yang sudah dewasa!
3.
Goncangan-goncangan Akan Terjadi
Saya
selalu berkata kepada Saudara, kalau mendengar kata goncangan, “Amin-nya”
harus keras. “Goncangan-goncangan boleh datang, Tuhan, tetapi aku percaya
bahwa Engkau tetap besertaku!”. Itu artinya, “Amin!”.
Kalau Saudara berkata dengan lemas, “amin….”,
nanti Saudara akan berkata, “Goncangan lagi…apa Tuhan masih tetap beserta
saya ya?”.
Tetapi kalau Saudara mantap berkata, “Amin!”…Goncangan
boleh datang tetapi Tuhan tetap besertaku!”. Tetaplah berdoa buat
Indonesia. Setiap hari saya berdoa baik di rumah maupun di menara, “Tuhan,
curahkan belas kasihan-Mu buat Indonesia. Bencana alam silih berganti, Tuhan.
Sebentar lagi kami akan menghadapi Pileg dan Pilpres, berikan keamanan buat
negeri ini!”. Hari-hari ini suhu politik sudah mulai
memanas, di sana-sini terjadi provokasi-provokasi seperti yang bisa Saudara
baca di media. Memang Tuhan sudah mulai perlihatkan hal ini, oleh karena itu
kita harus responi dengan doa dan memintakan keamanan. Saya selalu berdoa, “Segala
api-api asing yang kelihatan membakar Jakarta dan membakar kota-kota lainnya,
aku patahkan dan aku tolak dalam Nama Tuhan Yesus!”.
Sampai hari ini doakan terus sebab ini serius! Biasanya kalau sudah
diperlihatkan oleh Tuhan dan kita meresponi dengan benar, maka Tuhan akan
menjawab doa kita. Amin!
4.
Penuaian Jiwa Besar-besaran Akan Terjadi
Kita diminta
untuk menjadi saksi Yesus. Menjadi saksi Yesus artinya hidup sama Kristus telah
hidup.
5. Kedatangan Tuhan Yesus Untuk
Kali Yang Kedua Sudah Diambang Pintu
Saya
tidak lagi mengatakan kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat singkat, tetapi sangat...sangat...sangat
singkat. Kalau Saudara mendengar tentang hal ini, saya selalu berikan nasehat, ”Jangan
menganggap enteng atau remeh!”.
SORGA DAN NERAKA ITU NYATA
Matius
7:13-14, ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada
kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Saudara,
saya berdoa semua Saudara yang mendengar firman Tuhan pada hari ini, Saudara
masuk melalui pintu yang sempit. Karena sedikit orang yang mendapatinya dan
biarlah Saudara termasuk yang sedikit itu. ’Sedikit’
itu bukan hanya relatif dibandingkan dengan penduduk dunia. Jadi kalau kita
melihat kekristenan di dunia itu 30%. Tetapi dari 30% itu menurut data yang
lahir baru 25%, padahal persyaratan untuk masuk Kerajaan Sorga itu nomor satu
adalah menjadi kristen yang lahir baru. Pastikan Saudara yang ada di
tempat ini adalah orang kristen yang lahir baru. Bahkan orang kristen lahir
baru pun harus hati-hati dan jangan sampai murtad atau sengaja berbuat dosa.
Ibrani 10 dengan jelas berkata bahwa orang-orang seperti itu akan masuk neraka!
Saya mau
bersaksi di mana beberapa waktu yang lalu ketika saya membongkar-bongkar buku,
tiba-tiba muncul buku ”Heaven is so real” (Sorga itu nyata)
yang ditulis oleh Choo Thomas,
seorang Korea yang bermukim di Amerika. Buku ini sudah lama saya miliki dan
saya hanya melihat-lihat bahwa isinya hampir sama dengan buku-buku yang pernah
saya baca tentang pengalaman orang-orang yang pernah dibawa ke sorga sehingga
saya tidak membaca dengan serius. Tiba-tiba saya melihat di halaman depan buku
itu bahwa ada kata pengantar dari Dr. David Yonggi Cho.
Karena kita sekarang sudah unity dan menjadi satu keluarga, saya tertarik dan
ingin mengetahui apa yang Dr. Yonggi Cho
katakan disitu. Di ’Kata Pengantar’-nya
dia menulis begini, ”Saya membaca sampai 3x dan saya sangat
merekomendasikan supaya diterjemahkan ke dalam bahasa Korea supaya tahu apa
yang disediakan Tuhan kepada anak-Nya yang sungguh-sungguh tentang sorga dan
apa yang terjadi kalau sampai tidak taat.” Dalam buku tersebut Choo
Thomas
menuliskan pengalamannya, di mana dia 17x diajak oleh Tuhan Yesus melihat sorga
dan 2x melihat neraka. Jadi pada waktu itu Tuhan sudah berpesan kepada Choo
Thomas, ”Kamu
catat baik-baik dan buat menjadi buku. Nanti Aku akan memberikan kata-kata
kepadamu tentang buku ini.” Dan buku itu selesai dalam waktu 7
tahun.
Ketika
saya mulai membacanya tiba-tiba Tuhan berkata kepada saya, ”Kalau
kamu membaca buku ini, kamu jangan membaca dengan pikiran saja, tetapi dengan
hati”. Ternyata
Yonggi Cho juga mengalami yang seperti itu dimana dia membaca dengan hati.
Jangan bicara tentang teologianya atau tentang doktrinnya. Ini bukan seperti
itu, tetapi ini adalah pengalaman. Dan kalau kita baca buku tersebut, ini
tentang dialog antara Choo Thomas dengan Tuhan Yesus.
Dia ceritakan tentang sorga dan saya mau katakan bahwa sorga itu luar biasa!
Dia katakan kalau kita sudah melihat sorga maka kita tidak ingin kembali ke
dunia lagi. Tetapi kalau belum saatnya maka tidak boleh masuk ke sana. Sorga
itu sungguh luar biasa! Apakah Saudara mau masuk sorga? Amin!
Sekarang
saya tidak mau bacakan tentang sorga tetapi tentang neraka: Choo
Thomas dibawa
oleh Tuhan Yesus keluar dari gerbang pintu sorga, artinya daerah neraka.
Pertama-tama dia diajak naik seperti di puncak sebuah gunung: ”Ketika
kami sampai mencapai puncaknya dan saya memandang dari puncak gunung itu, saya
dapat melihat uap dan asap yang hitam yang keluar dari sebuah lubang yang
dalam. Bentuknya seperti kawah sebuah gunung berapi dan di dalamnya saya dapat
melihat nyala api sedang membakar banyak orang yang menjerit-jerit dan menangis
dalam kesakitan yang amat sangat. Hanya yang merasakan terbakar hangus yang
dapat mengeluarkan jeritan dan tangisan seperti itu. Orang-orang itu telanjang
tanpa rambut dan berdiri berdekatan satu sama lain, bergeliat-geliat seperti
cacing sementara nyala api sedang membakar tubuh mereka. Tidak ada jalan keluar
bagi mereka yang terperangkap dalam lubang itu. Dindingnya terlalu tinggi untuk
dipanjat dan bara api yang panas mengelilingi tepinya. Nyala api akan memercik
keluar dan tidak terduga dari semua jurusan. Orang-orang itu mencoba
menghindarkan diri dan pada saat mereka mengira bahwa mereka selamat, nyala api
lain tiba-tiba muncul. Tidak ada istirahat sama-sekali bagi korban dosa yang
malang ini. Mereka dihukum untuk menghabiskan waktu mereka dengan dibakar dan
hangus ketika mencoba menyelamatkan diri dari api neraka untuk selama-lamanya.”
Kemudian
Choo
Thomas
bertanya, ”Itu
siapa Tuhan?” dan Tuhan menjawab, ”Mereka
adalah orang-orang yang tidak mengenal-Ku!”. Kemudian dia diajak
pergi lagi dan kali ini diperlihatkan ke daerah sekitar daripada lubang tadi
yang masih merupakan daerah neraka; ”Ketika kami sampai
di puncaknya, saya memandang sebuah lembah berwarna coklat dan mati. Semuanya
serba coklat, seluruh kawasan seolah-olah dipenuhi oleh rumput mati. Saya
melihat banyak orang memakai jubah berwarna pasir berjalan-jalan tak tentu arah
dekat lubang neraka yang menganga. Kepala mereka tertunduk dan mereka kelihatan
sedih dan tiada pengharapan. Siapa orang-orang ini, Tuhan? ”Mereka adalah
orang-orang kristen yang tidak taat!”. ”Berapa lama lagi mereka harus tinggal
di tempat yang tandus dan mati ini?” ”Selamanya, putri-Ku. Mereka yang akan
masuk Kerajaan-Ku adalah yang murni hati, anak-anak-Ku yang taat”.
(Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan dalam buku ini dan merupakan dialog)
“Banyak
yang menamakan diri mereka Kristen tidak hidup menurut firman-Ku, dan beberapa
di antara mereka mengira bahwa pergi ke gereja seminggu sekali sudah cukup.
Mereka tidak pernah membaca firman-Ku dan mereka mengejar hal-hal duniawi.
Beberapa yang meskipun tahu firman-Ku, hati mereka tidak pernah bersama-Ku.
Putri-Ku, firman-Ku mengatakan bahwa adalah susah untuk masuk Kerajaan Sorga,
tetapi sedikit sekali yang mempercayainya dan mengerti betapa pentingnya ini.
Aku memperlihatkan ini kepadamu supaya engkau dapat memperingatkan
mereka”. Lalu Choo Thomas dibawa
ke sebuah gunung lain yang dari situ dia dapat melihat ke bawah, ke suatu
lembah tanpa ujung lainnya di mana banyak sekali orang berjubah wana kelabu
sedang berjalan kian-kemari tak tentu arah dalam keadaan jelas sedang patah
hati. Jubah mereka mengingatkan saya akan pakaian yang dipakai oleh
pasien-pasien rumah sakit. Orang-orang ini kelihatan lemah dan putus asa dan
wajah-wajah kelabu mereka cocok dengan warna jubah-jubah yang mereka pakai.
Mereka memandang ke tanah di depan kaki mereka, ketika mereka berjalan keliling
tanpa tujuan dan pengharapan. Tempat ini kebanyakan kaum lelaki dengan sedikit
saja wanitanya. “Siapa orang-orang ini, Tuhan?”. “Mereka
adalah orang-orang Kristen yang berdosa.” “Apa yang akan terjadi kepada
mereka?”. “Kebanyakan mereka akan masuk danau api setelah hari pengadilan.”
Saya
membaca ini bukan untuk menakut-nakuti Saudara, tetapi supaya Saudara
benar-benar takut. Saudara, kadang-kadang banyak khotbah yang kita dengar
seperti ini, “Wah, pokoknya kamu Kristen masuk sorga. Beres!”. Saya
ini salah satu orang yang disuruh Tuhan untuk meluruskan yang seperti itu.
Seperti Yeremia yang disuruh menjadi penjaga Israel dalam
Yeremia 33
yang berkata bahwa jika dia tidak mengatakan yang benar kepada orang itu, maka
darahnya akan tertanggungkan kepada Yeremia pada waktu itu. Dan itu pun yang
Tuhan katakan kepada saya, “Kalau kamu tidak ngomong dengan benar
sampai orang itu masuk neraka gara-gara kamu tidak pernah memberitahu yang
benar, darahnya akan tertanggungkan atas kamu!” Dan itu saya takut!
Seperti Rasul Paulus berkata, “Aku melatih tubuhku dan menguasai
seluruhnya, supaya jangan setelah aku memberitakan Injil pada orang lain, aku
sendiri yang ditolak!”
Saudara,
ini berita akhir zaman. Mungkin kalau dulu Saudara mendengar khotbah-khotbah
saya, saya tidak pernah se-ngotot ini. Memang ngotot tentang sorga dan neraka,
tetapi tidak pernah se-ngotot ini. Tetapi Tuhan memberikan kepada saya satu
tugas, waktu-Nya sudah sangat-sangat singkat! Saya berdoa supaya Saudara semua
yang ada di sini masuk sorga dan jangan sampai masuk neraka, sebab sangat
mengerikan! Kalau Saudara lihat mereka yang ada di lubang itu, mereka disiksa
secara fisik tetapi yang ada di luar itu disiksa secara batin. Mereka sudah
seperti orang gila dan penderitaan secara fisik dan mental sama saja beratnya.
Apalagi nanti setelah mentalnya disiksa, mereka juga akan dijebloskan lagi dan
disiksa secara fisiknya. Sampai kapankah itu? Selama-lamanya!
Saudara,
jangan ditipu dunia! Jangan ditipu Iblis! Sekarang dunia menjanjikan, “Mau
sukses?” dan
semua diperhadapkan pada uang, harta, kekayaan, kekuasaan. Semua itulah yang
diperhadapkan Iblis. Sampai berapa lamakah itu? Itu hanya sementara, hanya
sebentar dibandingkan dengan yang selama-lamanya. Saudara harus berpikir 1000x
tentang hal itu. Saya tahu godaan memang terlalu berat, tetapi firman Tuhan
kalau Saudara tidak menunjukkan yang benar maka Saudara tidak bisa entering
the next level. Sebab entering the next
level
hanya bisa kalau itu benar dan seimbang, yaitu kemurahan dan kekerasan Tuhan
dibuka. Jadi bukan hanya kemurahannya saja atau kekerasannya saja, tetapi
keduanya harus dibuka serta prosesnya. Barulah kita naik dan kita akan masuk
sorga. Karena itu saya berdoa dan setiap kali saya berdoa, “Tuhan,
biarlah jemaat-Mu yang dipercayakan kepada saya semua masuk sorga dan selagi di
dunia ini diberkati berlimpah-limpah”. Tetapi hati-hati!
Jangan ikut-ikutan dengan dunia. Saya lihat hari-hari ini orang yang berbisnis
bertambah ngeri. Orang Kristen berbisnis saya lihat tambah ngeri!
Berhati-hatilah! Saya sudah katakan ini di hadapan Tuhan dan jangan sampai saya
disalahkan lagi. Saudara, biarlah kita berkata kepada-Nya, “Tuhan,
mulai hari ini setelah saya mendengar firman-Mu, saya merindukan Engkau lebih
lagi. Lebih daripada kemarin, lebih dari beberapa menit yang lalu. Saya mau
merindukan Engau Tuhan lebih daripada segalanya. Dari uang, ketenaran dan
sebagainya.” Amin!
No comments:
Post a Comment