“BERJUANGLAH MEMASUKI PINTU YANG SESAK ITU”
Shalom
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau bulan lalu kita merayakan Paskah maka bulan
ini kita merayakan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Dari dua hal ini kita melihat
kasih Tuhan yang luar biasa kepada kita. Saya tidak tahu keadaan Saudara yang
datang hari ini, mungkin ada yang dalam keadaan baik, kurang baik atau sangat
tidak baik. Tetapi satu hal yang ingin saya katakan kepada Saudara, apa pun keadaan
Saudara, Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara. Amin!
Alkitab
katakan bahwa Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita, Dia dikuburkan tetapi
pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan dari kematian. Setelah itu selama 40
hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya supaya murid-murid-Nya
percaya dan mereka akan mengabarkan kepada dunia bahwa Tuhan Yesus benar-benar
bangkit. Karena pada waktu itu ada dusta Mahkamah Agama yang mengatakan bahwa
jenazah Tuhan Yesus itu dicuri oleh murid-murid-Nya dan Dia tidak bangkit.
Tetapi yang benar adalah Tuhan Yesus itu benar-benar hidup dan Dia bangkit dari
kematian. Haleluya!
Setelah
40 hari menampakkan diri kepada murid-murid-Nya Tuhan Yesus naik ke sorga.
Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Alkitab
berkata, ”Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Upah dosa adalah maut...mati! Tetapi
Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita semua, supaya di
dalam Dia...supaya yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak binasa dan dibenarkan
oleh Allah”. Saudara, apa arti dari ayat ini?
Tadi
dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
dan upah dosa adalah maut...mati! Tetapi Yesus yang tidak berdosa telah dijadikan
dosa oleh karena kita semua, artinya Tuhan Yesus harus mati menggantikan
Saudara dan saya.
Saudara,
setiap kali saya mengingat cara mati daripada Tuhan Yesus, saya selalu katakan
bahwa cara mati Tuhan Yesus itu sangat-sangat tidak manusiawi. Pada waktu orang-orang
Yahudi berteriak, ”Salibkan Dia! Salibkan
Dia!”, maka Tuhan Yesus disalbikan.
Proses
awal dari penyaliban itu adalah Tuhan Yesus harus dihukum cambuk. Tuhan Yesus
diikat pada sebuah tonggak lalu 2 algojo yang memegang cambuk yang ujungnya
terbuat dari potongan tulang dan besi saling menghujamkan cambuk tersebut ke
tubuh Tuhan Yesus. Setiap kali cambuk itu menghujam tubuh Tuhan Yesus akan
menimbulkan luka yang dalam dan darah keluar. Tuhan Yesus bermandikan darah
serta menderita kesakitan dan Dia berteriak-teriak! Jangan kita lupa bahwa
Tuhan Yesus selain 100% Allah, Dia juga 100% manusia sama seperti kita semua.
Tuhan Yesus bersimbah darah karena darah-Nya tercurah. Apakah sudah selesai
dengan itu? Ternyata belum! Kepala-Nya diberi mahkota duri. Duri ditancapkan ke
kepala-Nya dan darah kembali keluar, sakitnya luar biasa! Apakah sudah selesai?
Belum! Kaki dan tangan-Nya dipaku dan Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib.
Pada waktu di atas kayu salib Tuhan Yesus betul-betul menderita lahir dan batin.
Secara lahir Dia merasakkan kesesakkan yang luar biasa, belum lagi tangan dan
kaki yang dipaku, bekas luka cambuk serta kepala-Nya yang dimahkotai duri, itu
sakitnya luar biasa. Dan secara batin Dia sangat menderita melihat semua orang
yang lalu-lalang menghujat Dia. Orang Farisi, imam kepala dan para tua-tua
semua menghujat-Nya, bahkan salah satu penjahat di sebelah Tuhan Yesus juga
ikut menghujat. Saudara, Tuhan Yesus sangat menderita secara lahir dan batin.
Lalu Tuhan Yesus mati karena terlalu banyak darah yang keluar. Pertanyaannya,
kenapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian? Mengapa tidak dengan cara
yang lebih manusiawi? Alkitab katakan, ”Tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan dosa!”. Untuk mengampuni dosa Saudara dan saya, Tuhan Yesus
harus mati dengan cara demikian. Kemudian apalagi yang Alkitab katakan dengan
cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu? Alkitab katakan, ”Penyakit kitalah yang
ditanggung-Nya, kesengsaraan kita yang dipikul-Nya dan oleh bilur-bilur-Nya
kita disembuhkan!”.
Mari
angkat tangan Saudara di hadapan Tuhan dan berkata, ”Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh baik dan sangat baik kepada
saya”. Ingat Saudara, Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara. Saya tidak tahu
ada berapa banyak yang menderita hari-hari ini, Tuhan Yesus sudah menanggung
buat Saudara. Ada berapa banyak yang sakit? Kalau saya berbicara tentang
penyakit, bukan hanya sakit secara fisiknya saja, tetapi mungkin mental dan
jiwa Saudara sedang sakit akibat tekanan-tekanan berat yang terjadi dalam hidup
Saudara. Mungkin Saudara tengah ketakutan dan kebingungan saat ini, tidak tahu
apa yang harus diperbuat. Atau mungkin hubungan keluarga yang sedang sakit,
hubungan suami-istri, hubungan orang tua-anak, hubungan antar keluarga yang
sedang sakit. Atau mungkin ekonomi/keuangan Saudara yang sedang sakit. Atau
lebih daripada itu, hubungan Saudara dengan Tuhan sedang sakit. Saya mau
katakan sesuatu kepada Saudara, sejak 2000 tahun yang lalu, oleh bilur-bilur
Tuhan Yesus, Saudara sudah disembuhkan. Amin!
Memasuki
tahun 2014, Tuhan Yesus berkata, ”Ini adalah tahun dibuka-Nya pintu-pintu
mujizat!”. Saya berdoa agar setiap pintu di depan Saudara yang masih
tertutup dibuka oleh Tuhan dengan cara yang ajaib sebab kasih-Nya kepada kita
semua. Amin!
Kesaksian
Pelayanan di Amerika dan Belanda
Saya
baru pulang dari perjalanan ke Belanda dan Amerika, tugas saya adalah membawa
api kebangunan rohani ke sana. Saya akan ceritakan kepada Saudara pengalaman
yang seumur hidup saya belum pernah saya alami. Ketika hari pertama saya datang
di Amerika Serikat, kami masuk hotel hampir jam 10 malam. Selesai mandi serta
hampir mau tidur dan istri saya sedang mau mandi, tiba-tiba saya mendapat
telpon yang berkata, ”Cepat turun! Cepat
turun! Sebab sebentar lagi tornado akan tiba!’. Saudara bayangkan bagaimana keadaan waktu
itu, tetapi puji Tuhan saya tidak panik sebab Tuhan yang memberikan hati yang
tidak panik. Saya lalu berpikir, ”Tornado
datang, bagaimana ini ya?”. Kemudian saya mengambil pasport dan flashlight lalu turun semua. Orang-orang
berkumpul semua di bahwa dan ternyata hotel itu tidak mempunyai basement karena bila ada tornado
biasanya orang-orang akan berlindung di basement,
tetapi karena tidak ada maka semua orang hanya
berkumpul di bawah.
Saudara,
biasanya sebelum tidur saya dan istri saya akan memperkatakan Mazmur 91, waktu
itu kami belum memperkatakannya, jadi ketika ada di lantai bawah hotel
tersebut, entah orang-orang lain berdoa atau tidak tetapi rombongan kami
membuat satu kelompok dan mulai memperkatakan Mazmur 91 (Dalam Lindungan
Allah).
Kami
melihat di televisi bahwa tornado itu memang sedang jalan ke arah Cleveland dan sebentar lagi akan sampai.
Kemudian saya diberikan otoritas oleh Tuhan, ”Sekarang kamu tengking!” dan saya katakan, ”Dalam Nama Tuhan Yesus tornado belok! Belok!”. Tetapi tornado itu tidak berbelok juga! Namun
setelah cukup lama kami memperkatakan Mazmur 91, tiba-tiba tornado itu berbelok
dan kemudian diumumkan bahwa keadaan aman. Di tempat kami berada itu tidak
terkena, tetapi ada di tempat lain yang terkena tornado tersebut.
Besok
paginya saya berada dalam meeting di Church of God karena saya diangkat
sebagai Council of Eighteen, dimana bersama dengan Executive Committee sebanyak 23 orang merupakan pimpinan tertinggi
dalam Church of God yang sudah berumur
127 tahun dan berada di 177 negara. Kalau saya yang diangkat, itu artinya saya
mewakili Saudara semua berada di sana. Waktu itu diumumkan bahwa beberapa dari Church of God terkena tornado tadi
malam. Ada yang sampai mobilnya habis semua, tetapi tempat dimana kami tinggal
tidak terkena walaupun sudah diprediksi bahwa hotel kami menginap pasti habis
kena tornado, tetapi puji Tuhan itu semua tidak terjadi. Belum selesai sampai
disitu tiba-tiba diumumkan bahwa akan ada thunder
storm. Saya tidak tahu apakah di antara Saudara ada yang pernah mengalami thunder storm selama 3½ jam. Bagi saya
ini adalah pengalaman pertama kalinya dimana ada kilat dan petir selama 3½ jam.
Waktu itu saya diberikan pengertian bahwa seperti itulah bangsa Israel melihat
kemuliaan Tuhan di Gunung Sinai. Dan Tuhan berkata, ”Seperti aku secara nyata
memberikan tornado dan thunder-storm untuk Amerika, tetapi secara rohani yang
seperti itu sebentar lagi akan terjadi. Tuhan akan melawat Amerika!”.
Dan penglihatan itu salah satunya diberikan kepada saya sebagai wakil dari
Saudara semua dimana gereja ini dipakai untuk Amerika. Sekarang kalau saya KKR
di sana itu bukan lagi untuk orang Indonesia yang ada di sana, melainkan untuk
orang Amerika. Dulu ketika baru mulai kita mempunyai gereja di Amerika yang
berbahasa Indonesia tetapi sekarang saya melayani di tengah-tengah orang-orang
Amerika. Saya melihat lawatan Tuhan yang luar biasa termasuk di Belanda juga. Saudara,
siapa yang menyangka bahwa sekarang pimpinan-pimpinan gereja di Belanda mau bertemu
dengan orang Indonesia serta mau didoakan pula. Kalau dulu mereka tidak mau
tetapi sekarang perkenanan Tuhan atas Indonesia dan bangsa-bangsa. Haleluya!
Saudara,
Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara dan saya. Kasih-Nya itu luar biasa dan
kalau kita lihat setelah Tuhan Yesus bangkit selama 40 hari Tuhan Yesus
mendatangi murid-murid-Nya dan ada beberapa peristiwa yang saya lihat betapa
kasih Tuhan luar biasa untuk murid-murid-Nya.
Tuhan
Yesus melawat murid-murid-Nya di Danau Tiberias
Pada
waktu itu berkumpul 7 orang murid Tuhan di antaranya ada Petrus, Yohanes,
Yakobus, yaitu murid-murid yang dikasihi-Nya. Mereka betul-betul dalam keadaan
frustasi, mereka tidak bisa mengerti bahwa yang selama ini mereka anggap Guru
dan pandang sebagai Anak Allah mengapa bisa mati? Mereka tidak bisa mengerti,
sepertinya habislah harapan mereka, padahal Tuhan Yesus sudah memberitahu
mereka 3x bahwa Dia akan mengalami sengsara, mati dan bangkit kembali tetapi
mungkin mereka tidak percaya atau tidak mengerti. Itulah yang mereka alami.
Belum lagi mereka berpikir, ”Kita sudah
meninggalkan pekerjaan kita yang lama sebagai nelayan, sekarang kita ini mau
kerja apa? Guru kita, Tuhan kita sudah tidak ada!”. Mereka betul-betul
dalam keadaan putus pengharapan, tetapi justru pada waktu murid-murid Tuhan
Yesus yang seperti ini Tuhan Yesus datang melawat mereka. Petrus dengan
frustasinya mengajak yang lain, ”Ayo kita
cari ikan!”. Akhirnya mereka kembali kepada pekerjaan yang lama dan Alkitab
berkata, ”Semalam-malaman mereka mencari ikan di Danau Tiberias, tetapi seekor
ikan pun tidak ada yang ditangkap!”. Mereka tambah frustasi! Di
tengah-tengah puncaknya mereka mengalami frustasi tiba-tiba ada suara dari
pantai, ”Hai anak-anak, adakah lauk-pauk padamu?”. Sudah tidak dapat
apa-apa masih ditanya-tanya lagi, jadi mungkin jawaban mereka agak sedikit ”sengak’, ”Tidak ada!”. Mereka tidak tahu kalau itu Tuhan Yesus dan dengan
sabar Tuhan Yesus berkata, ”Kalau begitu tebarkan jala di sebelah kanan
perahu, niscaya engkau akan peroleh”.
Saudara,
yang luar biasa saya lihat adalah mereka taat! Bukankah mereka tidak tahu kalau
itu Tuhan Yesus?
Apa
rahasianya? Karena mereka semua intim dengan Tuhan. Saudara, orang yang intim
dengan Tuhan itu bisa mengalami masalah. Dan orang yang mengalami masalah yang
berat biasanya sulit untuk mendengar kata-kata dari Tuhan. Tetapi inilah
keuntungan dari orang yang intim dengan Tuhan, ketika mendengar suara yang
lembut itu mereka bisa menjadi taat. Para murid itu kemudian menebarkan jalanya
ke sebelah kanan perahu dan apa yang terjadi? Mujizat yang kreatif terjadi! Ada
153 ekor ikan yang besar-besar berhasil mereka tangkap. Mengapa saya katakan
mujizat yang kreatif terjadi?
1.
Hari telah pagi dan mencari ikan di Tiberias itu biasanya
malam. Bayangkan malam saja sudah tidak dapat apalagi pagi hari.
2.
Mereka berada di tempat yang sudah dekat pantai, yaitu
200 hasta atau sekitar 90 m, artinya mereka berada di tempat yang dangkal. Di
tempat yang dangkal tidak ada ikan yang besar-besar.
3.
Mereka taat menebarkan jala di sebelah kanan perahu.
Perahu itu lebarnya paling hanya 3-4 meter saja, sekarang apa bedanya
menebarkan jala di sebelah kanan atau kiri? Itu berbicara tentang ketaatan.
Saudara
yang dikasihi Tuhan, mereka karena betul-betul taat sehinga mereka akhirnya
menerima mujizat yang kreatif. Saya
tidak tahu keadaan Saudara hari ini, adakah di antara Saudara yang mengalami
seperti murid-murid Tuhan Yesus pada waktu itu? Mungkin Saudara ada di
puncaknya hari-hari ini dimana Saudara mengalami tekanan dan tidak tahu apa
yang harus diperbuat. Tetapi saya percaya pada keadaan seperti itu Tuhan datang
melawat Saudara. Kalau selama ini Saudara intim dan sungguh-sungguh dengan
Tuhan, maka Tuhan akan datang kepada Saudara. Dan sebetulnya Tuhan sedang
berkata kepada kita tetapi mungkin kita tidak sadar dan hanya bertanya-tanya, ”Siapakah ini?”. Tuhan sebenarnya sedang
memberikan petunjuk tetapi petunjuk-Nya sangat tidak masuk akal, namun kalau
Saudara intim dengan Tuhan dan sungguh-sungguh kepada-Nya, percayalah bahwa itu
Tuhan. Begitu Saudara melakukan yang tidak masuk akal walaupun sudah dihitung
secara ratio, dsb namun petunjuk itu kerap datang, saya mau beritahu Saudara
supaya melakukannya sebab Saudara akan melihat mujizat yang kreatif itu nyata
dan masih ada. Haleluya!
Tuhan Yesus Melawat Petrus Yang Mengalami Gulity Feeling
Pada waktu Tuhan Yesus akan ditangkap,
ketika perjamuan malam terakhir bersama murid-murid-Nya Tuhan Yesus berkata, “Malam
ini kamu semua akan tergoncang imannya karena Aku”. Petrus langsung
berdiri dan berkata, “Tuhan, semua boleh
tergoncang tetapi saya tidak. Saya akan mati bersama Tuhan”. Tuhan Yesus
melihat Petrus dan mungkin sambil tersenyum berkata, “Petrus…Petrus, Aku berkata
kepadamu sebelum ayam berkokok kamu sudah menyangkal Aku 3x”. Petrus
menjawab, “Tidak mungkin! Saya akan mati
bersama Tuhan”. Tuhan Yesus hanya tersenyum mendengarnya. Setelah itu Tuhan
Yesus ditangkap dan apa yang Tuhan Yesus katakan kepada Petrus ternyata
benar-benar terjadi. Dimana pada waktu Petrus dikenali sebagai pengikut Yesus,
Petrus langsung menyangkal, “Bukan saya!
Bukan saya! Saya tidak kenal!”, lalu tiba-tiba ayam berkokok dan 3x Petrus
telah menyangkal Yesus. Ketika itu Tuhan Yesus memandang Petrus, mata mereka
beradu, disitulah Petrus menyesal dan menangis, “Tuhan, ampuni saya! Saya tidak bermaksud demikian, Tuhan. Tuhan
ampuni…ampuni saya!”. Itulah Petrus.
Ada orang yang menyamakan Petrus dengan
Yudas, padahal ini samasekali berbeda. Yudas memang sudah merencanakan sejak
semula dan karena cinta uangnya tersebut, ia rela menjual Tuhan Yesus. Memang
pada waktu ia mendengar bahwa Tuhan Yesus akan dibunuh ia menyesal. Tetapi
misalnya Yudas tidak mendengar itu, maka ketika Tuhan Yesus dipukul, dipenjara
serta dihajar sampai setengah mati, Yudas tidak peduli! Dan kita sudah tahu apa
yang terjadi terhadap orang yang seperti itu, tetapi Petrus ini berbeda dan itu
bisa terjadi kepada Saudara dan saya dimana entah kenapa sepertinya kita
menyangkali Tuhan Yesus. Tetapi begitu Petrus memandang Tuhan Yesus ia langsung
bertobat dan berkata, “Ampuni saya,
Tuhan…ampuni saya! Mengapa saya bisa seperti ini? Ampuni saya…”. Jadi
Petrus samasekali berbeda dengan Yudas. Dan Tuhan Yesus tahu hati seseorang
yang seperti Petrus ini. Petrus mengalami guilty
feeling yang luar biasa dan mungkin saja selama itu dia tidak bisa tidur
memikirkan kenapa dia bisa berbuat seperti itu. Dan saya mau beritahu Saudara,
orang yang seperti Petrus ini akan dilawat oleh Tuhan.
Setelah mereka kembali
kepada pekerjaan mereka yang lama, yaitu menjadi nelayan dan mendapatkan ikan
besar-besar sebanyak 153 ekor karena taat tadi, secara special Tuhan Yesus
mendatangi Petrus. Pada waktu itu Tuhan
Yesus bertanya kepada Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku lebih daripada mereka?”. Dalam terjemahan Bahasa Indonesianya disebutkan
seperti itu, sepertinya kata “mereka”
ini dibandingkan dengan orang lain. Tetapi dalam Bahasa Inggrisnya lebih jelas,
“Do
you love me more than these?. “These”
disini berbicara tentang apa yang dimiliki Petrus dan bukan dibandingkan dengan
orang lain, jadi mungkin itu artinya harta, kekayaan, harga diri, keluarga,
dsb. Tuhan bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada
yang itu?”. Dan Petrus menjawab, “Ya
Tuhan, aku mengasihi Engkau lebih daripada itu”.
3 kali Tuhan bertanya kepada Petrus dan
Petrus menjawab demikian. Lalu Tuhan Yesus berkata, “Kalau begitu gembalakanlah
domba-domba-Ku” (Yoh 21 : 15 – 17).
Saudara yang dikasihi Tuhan, apakah Saudara
mengasihi Tuhan Yesus? Apakah Saudara mengasihi Tuhan Yesus lebih daripada apa
yang Saudara miliki termasuk harta, keluarga, harga diri, reputasi, dsb. Tuhan
akan berkata kepada kita, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.
Saudara, dalam Bahasa
Indonesianya perkataan “Gembalakanlah
domba-domba-Ku” memang sama sebanyak 3x, tetapi dalam Bahasa Inggrisnya ini
menarik karena mempunyai arti yang berbeda sbb :
1. “Feed My lambs”, artinya beri makan anak domba-domba-Ku.
2. “Tend My sheep”, artinya perliharakanlah domba-domba-Ku
3. “Feed My sheep”, artinya beri makan domba-domba-Ku
Saudara, ternyata di antara kita ini terdiri dari :
1.
Anak-anak domba,
artinya mereka yang baru bertobat dan perlu diberi makan. Jadi mereka adalah
bayi-bayi rohani yang masih perlu diberi susu dan makanan ringan atau yang
lembut-lembut. Tetapi kalau sudah besar seharusnya sudah tidak makan makanan
yang seperti itu lagi.
2.
Domba-domba yang sudah
besar / dewasa. Oleh sebab itu Tuhan berkata, “Peliharakanlah domba-domba-Ku”. Karena sudah besar maka hanya
perlu dipelihara saja karena sudah bertumbuh
3.
Domba-domba yang sudah
besar tetapi masih diberi makan, artinya sudah lama jadi Kristen tetapi masih
seperti anak-anak. Jadi makan dan minumnya adalah susu terus. Kalau anak bayi
digendong dan diberi susu itu memang lucu, tetapi bayangkan kalau sudah “berjenggot” dan masih di-ninabobokan serta diberi susu, itu sudah
tidak lucu lagi.
Jadi dalam jemaat atau
di antara kita ini pasti ada 3 kategori domba, yaitu orang-orang yang baru
bertobat yang masih memerlukan makanan ringan dan susu. Lalu bagi yang sudah
cukup lama dia akan bertumbuh dan sudah tidak memerlukan susu lagi melainkan
makanan keras. Artinya Firman yang keras-keras sudah dapat ditelannya. Untuk
apakah makanan keras itu? Untuk bertumbuh, sebab kita harus menjadi serupa
dengan gambar-Nya. Karena itu kita wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup. Tetapi kalau kita sudah lama menjadi Kristen dan masih hanya minum susu
saja, tentu itu tidak baik. Namun saya berdoa agar di sini tidak ada yang
seperti itu.
Saudara, Tuhan Yesus
akan segera datang untuk kali yang kedua dan kita harus bertumbuh, tidak bisa
hanya diam saja. Artinya, 1 atau 2 tahun yang lalu dibanding sekarang kondisi
iman kita masih tetap sama, yaitu jatuh-bangun terus. Kita tidak boleh demikian
tetapi harus terus naik dan naik.
Yesus satu-satunya
jalan ke sorga
Setelah 40 hari Tuhan
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Dia naik ke sorga. Mari sekarang
saya ajak Saudara membuka Alkitab dari Yohanes 14 : 1 – 3 sbb,
1"Janganlah gelisah hatimu; percayalah
kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2Di rumah Bapa-Ku banyak
tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamupun berada.
Tuhan Yesus naik ke
sorga menyediakan tempat buat Saudara dan saya. Sebentar lagi Dia akan datang
kembali untuk membawa kita ke sorga supaya dimana Dia berada kita pun berada.
Kita akan bersama-sama Tuhan Yesus selama-lamanya. Ada berapa banyak yang
merindukan hal ini? Saya berdoa agar kita semua masuk sorga. Amin!
Kalau Saudara membaca
terus dalam Yohanes 14 : 6 dikatakan sbb, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.
Sekarang Tuhan Yesus
berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa….tidak ada seorangpun yang masuk sorga kalau tidak melalui Aku”.
Sekali lagi saya mau bertanya, “Ada
berapa banyak yang mau masuk sorga?”. Bagaimana caranya? Bertanyalah kepada
Tuhan Yesus, karena Dialah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tuhan Yesus berkata, “Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3 : 16).
Jadi syarat untuk
masuk sorga adalah :
1.
Percaya kepada Tuhan
Yesus, menerima Tuhan Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
Roma 10 : 9 – 10, 9Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan. 10Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
2.
Mengalami kelahiran
baru
Yoh 3 : 3 dan 5, 3Yesus
menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. 5Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah..”.
Saudara, orang Kristen
itu banyak, tetapi yang lahir baru relatif sedikit. Kalau Saudara mau
diselamatkan dan masuk sorga, pastikan Saudara menjadi orang Kristen yang lahir
baru. Amin!
3.
Berjuang masuk melalui
pintu yang sempit
Lukas 13 : 23 – 24, 23Dan
ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang
diselamatkan?" 24Jawab Yesus kepada orang-orang di situ:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Matius 7 : 13 – 14,
Perikopnya : Jalan yang benar
13Masuklah melalui
pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14karena sesaklah
pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatinya."
Pengertiannya adalah
begini, Saudara mendapatkan keselamatan bukan karena kita berbuat baik, bukan
karena usaha kita, tetapi karena kasih karunia Tuhan dan kita beriman kepada
Dia. Artinya kita tidak usah berbuat baik dulu serta berusaha mati-matian
supaya selamat. Bukan demikian! Semuanya itu adalah kasih karunia Tuhan dan
kita beriman kepada Tuhan Yesus, namun setelah itu Saudara harus berjuang dan
Saudara harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar. Amin!
Mengikut Tuhan itu
tidak gampang, sebab ada kewajiban berat bagi kita, yaitu 4 hal paling penting
yang harus kita perhatikan sbb :
- Harus hidup sesuai kebenaran firman Tuhan. Apakah ini berat atau gampang? Tidak gampang!
- Akan mengalami aniaya. Kalau ada orang berbisnis tetapi tidak pernah mengalami aniaya, Saudara harus koreksi diri! Saudara harus bertanya kepada diri sendiri, jangan-jangan Saudara terlalu kompromi.
- Harus mengasihi musuh kita. Apakah ini mudah? Tidak mudah!
- Harus menyangkal diri. Ini juga tidak gampang
Saya mau katakan
kepada Saudara bahwa masuk sorga itu tidak gampang! Sekarang banyak
pengajaran-pengajaran yang berkata, “Masuk
sorga itu gampang, tetapi keluar sorga itu susah!”. Tetapi saya mau
beritahu Saudara, “Masuk sorga itu tidak
gampang!”, karena itu Saudara harus berjuang masuk melalui pintu yang
sempit itu. Kalau Tuhan Yesus tidak mengasihi Saudara maka Saudara akan
mendengar banyak pengajaran-pengajaran hari-hari ini. Saya harus meng-counter semua ini karena sekarang banyak
pengajaran yang berkata, “Tuhan Yesus
sudah membayar begitu mahal dengan darah-Nya, masa’ Saudara tidak masuk sorga?
Meskipun engkau jatuh-bangun dalam dosa dan tidak karu-karuan hidupnya!”.
Itu omong kosong bicara seperti itu! Saudara harus berhati-hati dengan
pengajaran seperti ini. Saya tahu bahwa ini adalah akhir zaman dan sekarang orang
mencari pengajaran yang enak di telinga, sedangkan yang berat-berat seperti
tadi, yaitu penyangkalan diri, mengasihi musuh, dsb tidak terlalu disukai.
Namun justru itulah yang akan membawa Saudara kepada kehidupan sedangkan
pengajaran yang mengenakkan di telinga yang akan membawa Saudara kepada kebinasaan. Amin!
Kalau Saudara
mengikuti kotbah saya akhir-akhir ini, Tuhan selalu menyuruh saya untuk kembali
menyinggung hal ini dan mengingatkan Saudara lagi. Tuhan berkata, “Karena
Aku mengasihi mereka. Aku tidak mau mereka binasa. Yang sudah diberikan
kepada-Ku, jangan seorang pun yang binasa!”.
Saudara yang dikasihi
Tuhan, kalau Saudara membeli tiket dari Jakarta ke Surabaya, apakah Saudara
pasti sampai ke Surabaya? Belum tentu! Jika dalam perjalanan Saudara turun di Semarang
tentu saja Saudara tidak akan sampai di Surabaya. Itu sama dengan ke sorga!
Ketika Saudara mendapatkan keselamatan, Saudara menerima tiket ke sorga, tetapi
sekarang untuk masuk ke sorga tergantung Saudara. Seperti tadi kalau Saudara
mau ke Surabaya tetapi turun di Semarang, maka Saudara tidak akan sampai ke
Surabaya.
Mari sekarang kita
buka Wahyu 20 : 15, Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Lautan api itu adalah
neraka, jadi yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan, ia akan masuk
neraka!
Wahyu 3 : 5 berkata, Barangsiapa
menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus
namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan
Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Kalau menang namanya
tidak akan dihapus dalam kitab kehidupan, tetapi kalau kalah artinya namanya
akan dihapus dari kitab kehidupan. Jadi kalau nama Saudara pernah ditulis dalam
kitab kehidupan, jangan mengira kalau selama-lamanya nama Saudara akan ada
disitu! Namanya akan tetap dalam kitab kehidupan kalau menang! Tetapi kalau
kalah, maka nama orang yang sudah ada di kitab kehidupan tersebut akan dihapus!
Kalau ada orang yang
berkata, “Sekali selamat tetap selamat!”,
saya mau beritahu, berhati-hatilah!
Wahyu 22 : 18 – 19, 18Aku
bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari
kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan
ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis
di dalam kitab ini. 19Dan
jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat
ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota
kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Jadi kalau ada yang
menambahkan, maka orang itu menerima malapetaka-malapetaka lebih lagi,
sebaliknya kalau ada yang mengurangi maka orang itu akan dikurangi bagiannya
dari pohon kehidupan dan dari kota kudus. Namanya pun akan dicoret! Saudara
yang dikasihi Tuhan, mengurangi itu artinya kadang-kadang menghilangkan
sebagian daripada apa yang ditulis dalam Alkitab atau memperlunak arti daripada
ayat itu. Maaf saya harus katakan bahwa hari-hari ini banyak terjadi yang demikian.
Saya banyak mendengar kotbah-kotbah yang berkata, “Oh Tuhan Yesus tidak pernah menghardik orang yang berbuat dosa.
Contohnya, ketika Tuhan Yesus bertemu dengan perempuan yang berbuat zinah,
Tuhan Yesus berkata, “Tidak adakah yang menghukum kamu?” Perempuan itu
menjawab, “Tidak ada Tuhan”. Lalu Yesus menjawab, “Pergilah….”. Padahal
setelah itu masih ada perkataan Tuhan Yesus lagi yaitu, “….dan jangan kamu lakukan lagi!”. Perkataan ini dihilangkan hanya
untuk memperlunak, artinya sekali selamat tetap selamat. Dosa apa pun yang
terjadi tetap selamat. Hati-hati! sebab sekarang banyak yang seperti ini.
Memang Tuhan bertanya kepada perempuan itu, “Tidak adakah yang menghukum
engkau?”. Jawab perempuan itu, “Tidak
ada, Tuhan”. Hanya sebatas itu yang disinggung, tetapi selebihnya tentang
pesan Tuhan supaya jangan lakukan lagi tidak pernah disinggung.
Saudara yang dikasihi
Tuhan, hati-hati! Ini adalah akhir zaman dimana Saudara akan banyak mendengar
pengajaran-pengajaran yang salah. Tetapi saya mau beritahu Saudara bahwa Tuhan
Yesus sangat mengasihi Saudara. Dia tidak ingin Saudara binasa! Saudara harus
hidup benar dan berjalan di jalan yang benar. Dan sekarang pesan Tuhan adalah, “Berjuanglah
masuk pintu yang sesak itu!”, artinya tidak gampang! Tetapi saya percaya
Saudara semua akan berjuang dan berkata, “Tuhan,
saya mau! Saya mau!” dan kita semua akan bertemu di sorga nanti. Haleluya!
------- M A R A N A T H A -------
No comments:
Post a Comment