Wednesday, November 26, 2014

Pastoer Message Pdt. Dr. Ir Niko Njotorahardjo April 2014



“MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN PADA ZAMAN INI”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita angkat tangan dan berkata, ”Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh baik dan sangat baik kepada saya”. Apa pun yang terjadi dalam kehidupan Saudara, mungkin Saudara datang dalam keadaan kurang baik atau sangat tidak baik, ketahuilah satu hal, Tuhan Yesus sangat sangat mengasihi Saudara. Amin!

Mari kita buka Injil Yohanes 6 : 28 – 29,
28Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Saudara, Tuhan memberikan kepada saya satu penekanan hari-hari ini. Tuhan menghendaki kita mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah. Kita diminta untuk melakukan kehendak Tuhan. Amin!
Pada waktu mereka juga bertanya kepada Tuhan Yesus, "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?". Dan inilah jawaban Tuhan Yesus, "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Kalau kita mau melakukan kehendak Allah, kalau kita mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Allah, maka yang harus kita perbuat adalah :

1.       Percaya kepada Tuhan Yesus
Kita percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, artinya :
Kita harus percaya akan Firman-Nya. Kita harus taat akan kehendak-Nya, tuntunan-Nya. Bagaimana mungkin kita tahu akan Firman Tuhan dan apa yang menjadi kehendak-Nya kalau kita tidak pernah membaca Alkitab. Saya ingin bertanya kepada Saudara, siapa di antara Saudara yang membaca Alkitab setiap hari?

Saudara, biarlah bulan depan kalau saya disuruh Tuhan bertanya lagi semuanya mengangkat tangan. Amin!
Mungkin ada yang berkata, “Wah, saya tidak ada waktu”. Sesungguhnya pasti ada waktu! Sebab membaca Firman Tuhan itu tidak ada ketetapannya, misalnya harus 1 jam, 2 jam, dst. Saudara bisa membaca mulai 5 menit, 10 menit, dst. Mari kita baca dan renungkan Firman Tuhan. Saudara harus membacanya sebab Saudara tahu dari mana Firman Tuhan kalau Saudara tidak membaca Alkitab. Dan inilah yang Tuhan mau hari-hari ini kita lakukan. Amin! Dan biarlah setiap kali saya akan bertanya kepada Saudara untuk mengingatkan, ayo kita baca Alkitab setiap hari.

2.       Hidup intim dengan Tuhan
Kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat kita, maka kita wajib hidup intim dengan Tuhan dalam doa, pujian dan penyembahan serta banyak berbahasa roh hari-hari ini. Sekali lagi saya mau bertanya kepada Saudara, apakah Saudara berdoa setiap hari? Kalau Saudara tidak berdoa setiap hari, saya rasa saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tetapi mari Saudara yang berdoa setiap hari, Saudara juga membaca Firman Tuhan setiap hari. Amin!


3.       Wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup
Orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 1 Yoh 2 : 6 jelas berkata, Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Kalau Saudara membaca dari Matius 24 : 46 – 51, disitu Tuhan Yesus berkata demikian,
46Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Ada berapa banyak hamba-hamba Tuhan di tempat ini? Kita semua adalah hamba Tuhan sebab orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah hamba-Nya. Jadi perkataan ini adalah buat kita semua.  Berbahagialah hamba (yaitu Saudara dan saya), yang didapati tuannya (yaitu Tuhan Yesus) melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang (ketika Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali dan waktunya sudah sangat-sangat singkat).
47Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya (puji Tuhan, artinya kita berada di sorga).
48Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 49Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 50maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 51dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Saya berdoa biarlah setiap Saudara yang mendengar Firman Tuhan pada hari ini, Saudara melakukan kehendak Bapa, sehingga pada waktu tuannya itu datang, yaitu Tuhan Yesus yang segera akan datang kembali yang mana bisa lebih cepat dari yang dapat kita pikirkan, Dia akan berkata, “Hai hamba-Ku yang setia mari bersama-sama dengan Aku selama-lamanya”. Itulah yang saya rindukan. Apakah Saudara juga rindu seperti itu? Amin!
Saya diingatkan dengan perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 7 : 21 – 23 sbb,
21Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Saudara, sekali lagi kalau ada orang-orang yang berseru, “Tuhan!....Tuhan!...”, itu bukan jaminan masuk sorga! Sebab hanya mereka-mereka yang melakukan kehendak Bapa yang akan masuk sorga. Tuhan Yesus berkata, “Nanti pada hari terakhir akan banyak orang yang berkata, “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat, mengusir setan, membuat mujizat demi nama-Mu?”…. Siapakah orang-orang ini? Mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang pernah dipakai oleh Tuhan. Mereka telah bernubuat, mengusir setan, membuat mujizat, dsb. Itu tidak main-main! Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Aku akan berterus-terang kepada mereka, sesungguhnya Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.

Saudara, saya paling ngeri akan hal ini dan selalu periksa diri. Saya kadang dipakai Tuhan untuk bernubuat, mengusir setan dan membuat banyak mujizat, tetapi jangan sampai ketika saya bertemu dengan Tuhan Yesus saya akan seperti itu. Saya ingat apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, “Aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak”. (1 Kor 9 : 27)
Saudara perhatikan ini baik-baik, bahwa masuk sorga itu tidak gampang dan tidak main-main. Amin! Mungkin ada yang berkata, “Pokoknya kristen masuk sorga!”. Siapa yang bilang? Tidak ada! Ayatnya pun tidak ada. Hanya mereka yang mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, yang siap dan mau untuk diproses, yang bertahan sampai kesudahannya dan yang melakukan kehendak Bapa, merekalah yang akan selamat dan masuk sorga.

Tahun 2014 : tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat
Memasuki tahun 2014 Tuhan memberikan tema kepada kita. Kalau Tuhan memberikan tema, itu bukan hanya sekedar slogan untuk ditulis, tetapi apa yang akan Tuhan kerjakan. Tuhan Yesus berkata, “Tahun 2014 adalah tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat!”.   Yang membuka pintu itu adalah Tuhan!
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tidak tahu keadaan Saudara yang datang ke tempat ini, mungkin ada beberapa pintu atau banyak pintu di hadapan Saudara yang masih tertutup. Mungkin Saudara memerlukan pintu kesembuhan, kesembuhan secara fisik, kesembuhan secara mental atau jiwa dimana Saudara mengalami tekanan-tekanan berat dalam hidup Saudara. Saudara ketakutan, kebingungan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat. Atau mungkin Saudara membutuhkan pintu dibuka bagi hubungan dalam keluarga dimana hubungan suami-istri yang sedang sakit, hubungan orang tua-anak dan hubungan antar saudara yang sedang sakit sehingga Saudara membutuhkan pintu kebahagiaan dalam keluarga dibuka oleh Tuhan. Atau mungkin Saudara datang pada siang ini sedang membutuhkan pintu bisnis Saudara yang tertutup selama ini dibuka oleh Tuhan. Dan saya mau beritahu Saudara bahwa yang bisa membuka itu hanya Tuhan Yesus! Camkan baik-baik, hanya Tuhan Yesus! Bukan teman Saudara, bukan orang kuat, bukan kepandaian Saudara, bukan kekuatan Saudara tetapi hanya Tuhan Yesus! Karena itu tidak ada jalan lain, kuncinya hanya satu, yaitu berharap hanya kepada Tuhan. Amin!

Saudara, kita sekarang berada di tahun 2014. Secara ‘Gematria’ atau ilmu tentang arti dibalik angka-angka, angka 14 dihubungkan dengan pribadi Daud. Jadi memasuki tahun 2014 kita harus banyak melihat tentang Daud. Selama beberapa bulan ini kita sudah berbicara tentang dibuka-Nya pintu-pintu mujizat dan yang membuka serta menutup hanya Tuhan Yesus karena Dialah yang memegang kunci Daud.
Kalau Saudara membaca dari Wahyu 3 : 7 dikatakan bahwa, ……Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.  Karena itu tidak ada jalan lain, kita berharap hanya kepada Tuhan. Amin!

“The Heart of David”
Saudara, setiap tahun pada waktu ‘Rosh Hashanah’, yaitu tahun baru orang Yahudi biasanya saya selalu berada di tanah perjanjian untuk mengikuti konferensi yang disebut dengan “Jerusalem House of Prayer for All Nations”. Sudah 12 tahun saya mengikutinya dan saya sebagai salah satu dari penatuanya juga. Yang datang di konferensi tersebut hampir 150 bangsa-bangsa dan bagian saya selama 12 tahun selalu mengimpartasikan pengurapan atau mengurapi mereka satu-persatu dari berbagai bangsa tersebut untuk mereka bawa kembali ke negeri mereka masing-masing. Yang luar biasa ketika memasuki tahun Ayin Daleth (5774) ini, tema dari ‘Jerusalem House of Prayer for All Nations’ adalah “Receiving The Heart of David”. Ini luar biasa! Artinya kita harus memiliki hati seperti Daud. Ingat! Daud adalah gambaran daripada Tuhan Yesus dan kita diminta untuk memiliki hati seperti Daud.

Apakah Saudara mau diberkati Tuhan? Kita selalu ingat kepada Daud dimana mengenai Daud Tuhan selalu berkata demikian, Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. (Kisah 13 : 22b).
Mengapa Daud berkenan di hati Tuhan? Karena dia melakukan kehendak Tuhan. Jadi hatinya Daud adalah hati-Nya Tuhan Yesus. Saya sering bersaksi kepada Saudara bahwa saya selalu rindu apa yang Tuhan Yesus katakan kepada Daud juga dikatakan kepada saya, “Aku telah menemukan Niko bin Njotorahardjo, orang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”. Apakah Saudara juga rindu Tuhan Yesus berkata seperti itu kepada Saudara? Tuhan akan berikan itu kepada Saudara asalkan Saudara memiliki hati seperti Daud.

Mari sekarang kita renungkan bagaimana “The Heart of David” itu?
1.       Daud langsung bertobat ketika ditegur
Daud bukan tidak pernah berdosa. Tuhan Yesus tidak pernah berdosa, tetapi Daud pernah dan dosanya itu tidak tanggung-tanggung. Kalau Saudara ingat peristiwa Batsyeba yang akhirnya Daud ‘putar otak’ bagaimana supaya suami Batsyeba yang bernama Uria itu mati. Itu arsiteknya adalah Daud. Yang tahu hanyalah dia dan Yoab, jenderalnya. Mungkin dia lupa kalau Tuhan juga tahu dan di hadapan Tuhan itu merupakan satu kekejian.
Lalu nabi Natan disuruh Tuhan datang untuk menegur Daud, begitu Daud ditegur dia langsung bertobat. Inilah yang harus kita pelajari dari Daud. Daud langsung mengakui kesalahannya dan berkata, “Itu saya… itu saya…”. Itulah Daud! Setiap kali dia ditegur karena melakukan dosa, dia tidak pernah berdalih yang lain tetapi langsung mengakui dan bertobat.

Saudara, Daud itu seorang raja dan jujur saya mau bertanya, kita ini bukan raja tetapi kalau misalnya ada orang yang datang kepada kita dan menegur kita, reaksi Saudara dan saya kira-kira bagaimana? Berdasarkan pengalaman kalau seorang raja ditegur, contohnya raja Saul yang ditegur nabi Samuel, maka Saul mencari alasan-alasan dan ‘muter-muter’. Dia tidak mau mengakui kesalahannya melainkan menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Dan banyak raja-raja pada waktu itu begitu ditegur paling tidak nabinya dimasukkan ke dalam penjara dan setelah itu dipenggal kepalanya. Namun Daud tidak pernah melakukan yang seperti itu.  Inilah hati Daud yang ketika ditegur berkata, “Saya salah…saya salah…”.

Saudara, Tuhan mengampuni ketika kita minta ampun tetapi hukumannya berjalan terus! Banyak orang berpikir kalau dosanya sudah diampuni maka tidak ada konsekuensi dihukum. Itu tidak demikian! Hukuman akan tetap berjalan tetapi Saudara sudah diampuni sehingga tidak mati kekal selama-lamanya. Saudara perlu tahu akan prinsip ini.

2.       Daud tidak melawan atasannya
Alkitab mencatat bahwa Daud membiarkan Saul hidup sampai 2 kali. Saul adalah ayah mertua Daud, atasan serta raja pada waktu itu, tetapi entah karena apa Saul ingin membunuh Daud. Namun setelah saya selidiki itu adalah akibat pengurapan pada Saul ditarik oleh Tuhan sehingga Saul bertingkah yang aneh-aneh seperti:
-          Pada waktu orang-orang memuji-muji Daud, Saul menjadi iri hati. Irinya itu luar biasa dan kalau kita baca Alkitab walaupun Saul benci kepada Daud, namun dia benci tapi rindu sebab Saul masih mencari-cari Daud.
-          Ketika Daud sedang enak-enak bermain kecapi, tiba-tiba Saul melemparkan tombaknya ke arah Daud untuk membunuh Daud. Itulah ciri-ciri dari orang yang urapannya ditarik oleh Tuhan.
-          Daud dikejar-kejar oleh Saul hendak dibunuh sampai Daud berkata, “Saya ini salah apa?...”, tetapi Saul tidak peduli dan tetap mengejar Daud.

Dalam pengejarannya terhadap Daud, suatu hari Saul ingin buang hajat. Lalu ada sebuah gua dan Saul masuk ke dalamnya. Ternyata di dalam gua itu sudah ada Daud beserta pasukannya, jadi kalau pada waktu itu Saul mau langsung dibunuh, bisa saja. Oleh karena itu orang-orang yang bersama Daud berkata kepadanya, “Ini memang saatnya Tuhan memberikan Saul kepada tuanku, Daud. Bunuh saja!”.
Saudara, mungkin Daud tidak langsung membunuh tetapi dia hanya memotong punca jubah Saul tanpa diketahui Saul. Pada waktu Daud memotong punca jubah Saul, Alkitab berkata bahwa hati Daud berdebar-debar. Saat itulah Daud tahu kalau ini peringatan Tuhan bahwa dia tidak boleh melakukan itu. Dan Daud langsung berkata, “Aku tidak akan menjamah orang yang diurapi Tuhan”. Daud juga mencegah orang-orangnya untuk tidak membunuh Saul.

Saudara, saya mau bertanya kepada Saudara, apakah Saudara pernah mau melakukan sesuatu tiba-tiba rasanya antara enak atau tidak dan hati Saudara berdebar-debar? Itu adalah ‘alarm’-nya. Ada orang yang mengalami seperti itu dimana hatinya sudah berdebar-debar tetapi diabaikannya. Dia berkata, “Ini sebetulnya tidak benar, tetapi kalau saya lakukan akan mendatangkan keuntungan yang besar”. Tetapi karena keinginan hatinya lebih besar maka dia akhirnya berkata, “Ah, paling hanya masuk angin”. Pikirnya masuk angin, padahal itu adalah ‘alarm’-nya Tuhan dan begitu Saudara lakukan, biasanya Saudara akan mengalami hal yang tidak enak.  Tetapi ‘the heart of David” langsung tahu, begitu hatinya berdebar-debar dia langsung mengerti dan tidak mau melakukan itu.

Itu adalah kesempatan yang pertama, lalu masih ada kesempatan kedua dimana merupakan pengujian juga terhadap Daud. Pada waktu Daud di padang gurun Zif, Saul dengan tentaranya mengejar Daud. Lalu akhirnya Saul dan tentaranya berkemah di sana dan Daud melihat dari jauh. Kemudian Daud mendekati perkemahan itu dan melihat dimana tempat Saul tidur, yaitu di kemah bagian tengah. Saul tengah tidur waktu itu bersama Abner, jenderalnya dan dikelilingi oleh prajurit-prajuritnya. Saya pikir yang luar biasa adalah betapa beraninya Daud! Daud berkata kepada Ahimelekh dan Abisai, jenderalnya, “Siapa di antara kalian yang mau ikut dengan aku?”. Dan Abisai menjawab , “Saya, tuanku raja”. Lalu mereka berdua mendatangi perkemahan tersebut. Daud memang pahlawan perang yang luar biasa!

Alkitab katakan bahwa ketika Daud sampai di perkemahan itu semuanya tidur nyenyak! Dan dengan jelas pula Alkitab katakan bahwa Tuhanlah yang membuat mereka tidur nyenyak. Sampai Daud masuk di kemahnya Saul, kelihatanlah Saul sedang tidur dan tombaknya ada di sebelah kepalanya sedangkan Abner, jenderalnya di sebelahnya. Langsung Abisai berkata, “Tuanku, memang sekarang Tuhan sudah memberikan Saul kepada tuanku. Izinkan aku mengambil tombak ini dan 1 kali tikaman saja, tidak perlu 2 kali, maka bereslah sudah!”. Tetapi tahukah Saudara apa jawaban Daud?
Daud berkata, “Hei Abisai, jangan lakukan itu! Karena siapa yang akan luput dari hukuman kalau menjamah orang yang diurapi Tuhan. Demi Tuhan yang hidup, pasti Tuhan sendiri yang akan membunuh dia. Entah karena memang tiba ajalnya dan ia mati atau pergi berperang dan hilang lenyap di sana, tetapi kiranya Tuhan menjauhkan daripadaku untuk menjamah orang yang diurapi Tuhan”.
Saudara, Daud kembali diberi kesempatan dan kalau orang yang tidak berpikir panjang akan berkata, “Biar saya tancap, matilah dia. Semua beres, persoalan saya selesai!”. Namun di hadapan Tuhan belum selesai melainkan akan berkepanjangan dan Daud tahu itu serta tidak melakukannya. Malah Daud berkata, “Biar Tuhan sendiri yang akan membunuhnya, entah karena sudah tiba ajalnya atau Saul pergi berperang dan hilang lenyap di sana. Pokoknya bukan saya”. Itulah hati Daud.

Saya mau bertanya kepada Saudara, apakah Saudara punya atasan? Setiap kita pasti mempunyai atasan. Apakah atasan Saudara baik terhadap Saudara? Pasti ada yang baik, ada yang kejam, ada yang rewelnya bukan main, dsb. Tetapi adakah di antara Saudara yang memilik atasan yang sampai sekarang mengejar-ngejar Saudara untuk membunuh Saudara? Kira-kira kalau Saudara menghadapi yang seperti ini bagaimana? Tetapi Tuhan mau kita mempunyai “the heart of David”.  Ini luar biasa dan satu pelajaran yang bukan main. Kalau Saudara mau diberkati lakukan seperti Daud.
Mungkin kita banyak melihat atasan kita yang cerewet, jahat dan sebagainya. Adakah yang berkata, “Kamu nanti saya hajar habis!”. Jangan sampai dipraktekkan, tetapi miliki hati seperti Daud. Saya percaya kalau Saudara sudah mulai punya niat tidak beres, maka hati Saudara pasti berdebar-debar. Jangan teruskan dan beralasan, “Ah, ini masuk angin, makanya berdebar-debar”. Tidak! Itu alarm dari Tuhan.
Itulah sikap Daud terhadap atasannya, sekarang mari kita lihat bagaimana sikap Daud terhadap bawahannya.



3.       Daud tidak membalas kejahatan bawahannya
Waktu Absalom, anak Daud memberontak terhadap Daud dan mau membunuh ayahnya sendiri, Daud lari dari Yerusalem menuju Mahanaim dan dia menangis karena tidak bisa menerima bagaimana anak kandungnya sendiri mau membunuhnya. Ketika ia sampai di Bahurim, tiba-tiba ada orang yang bernama Simei yang masih kaum keluarga Saul. Menurut saya Simei ini juga luar biasa sebab walau Daud bersama jenderalnya  berjalan di balik bukit di seberang sana, Simei sendirian di muka orang banyak memaki-maki Daud. Bayangkan, seorang raja yang dikelilingi jenderal-jenderalnya dimaki-maki habis. Abisai, jenderalnya Daud sampai berkata, “Mengapa anjing mati ini mengutuki raja? Izinkan aku menyeberang dan memenggal kepalanya”. Tahukah Saudara jawaban Daud? Daud berkata, “Abisai, jangan lakukan itu, biarlah ia mengutuk. Sebab kalau Tuhan yang bicara kepadanya, “Kutukilah Daud, kita bisa apa? Sedang anak kandungku sendiri mau membunuh aku, apalagi dia orang Benyamin itu. Biarlah dia mengutuk sebab Tuhan yang berfirman kepadanya. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan Tuhan membalas yang baik kepadaku ganti kutuk orang ini padaku hari ini”.

Saudara, kalau Saudara dikutuki orang kira-kira bagaimana? Saudara dan saya bukan raja, tetapi misalnya tiba-tiba di hadapan teman-teman yang terhormat ada orang yang datang dan memaki-maki Saudara, saya kira jarang orang yang tidak marah dan membalasnya. Bayangkan, Simei berani mengutuki raja di hadapan jenderalnya serta para pengikutnya. Tetapi Daud tahu bahwa kalau itu tidak diizinkan Tuhan mana mungkin Simei berani.

Ketika Absalom akhirnya mati dan Daud kembali ke Yerusalem, yang menyambut untuk pertama kalinya itu justru Simei yang tadinya memaki-maki Daud. Simei tersungkur di hadapan Daud seraya berkata, “Ampuni saya tuanku, ampuni…ampuni…”. Kembali Abisai berkata, “Dia harus dihukum mati sebab mengutuki orang yang diurapi Tuhan”. Tetapi Daud menjawab, “Tidak! Engkau akan tetap hidup, aku bersumpah engkau tidak akan mati”. Luar biasa Daud!  Tetapi ini belum selesai, oleh karena itu mari kita terus belajar.

Ketika Daud akan meninggal, dia memanggil Salomo, anaknya dan memberikan pesan terakhir tentang 3 orang dan salah satunuya tentang Simei ini. Inilah pesan Daud kepada Salomo, “Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang! Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati." (1 Raja 2 : 8 – 9)

Saudara, banyak orang yang ’shock’ membaca ini dan berkata, ”Loh, katanya sudah diampuni, ternyata Daud ini pendendam! ’The heart of David’, hatinya Tuhan Yesus ko’ seperti ini?”. Sampai saya membaca di Alkitab Hidup Berkelimpahan yang justru memberikan komentar dari ayat tersebut begini, ”Sayang Daud yang tadinya mudah mengampuni, ternyata akhirnya seorang pendendam”. Sekarang pertanyaannya apakah Daud memang pendendam? Menurut saya komentar tadi terlalu cepat, karena belum selesai kisahnya tetapi sudah diberi komentar. Mari saya teruskan dahulu kisahnya.

Jadi begitu Daud meninggal, Salomo yang kemudian membereskan semua pesan Daud. Lalu Salomo memanggil Simei dan berkata kepadanya, ”Simei, buatlah rumah di Yerusalem dan janganlah kamu keluar dari rumah itu. Kalau kamu keluar dari daerah itu dan menyeberang Sungai Kidron, maka kamu akan dibunuh. Dan darahmu ditanggung oleh kamu sendiri. Apakah kamu setuju?”. Jawab Simei, ”Ya tuanku, saya setuju. Saya akan lakukan, saya tidak akan keluar. Kalau saya keluar biarlah saya dibunuh dan darahnya ditanggung atas saya sendiri”. Lalu tinggalah Simei baik-baik di rumah itu, tetapi apa yang terjadi? Setelah lebih 3 tahun tiba-tiba kedua hambanya melarikan diri kepada Akhis, raja Gat. Lalu Simei marah dan mengambil keledainya serta mengejar kedua hambanya itu keluar dari Yerusalem. Saya percaya Simei dibuat marah dan lupa akan janjinya. Begitu dia pulang membawa kedua hambanya, dia dilaporkan orang kepada Salomo. Dan akhirnya Salomo pun memanggil Simei dan berkata, ”Simei, bukankah engkau sudah bersumpah di hadapanku, kalau engkau keluar dari tempat itu kamu akan dihukum mati dan darahnya tertanggungkan atas kamu. Namun kamu lakukan itu, mengapa? Sebab kamu berbuat jahat kepada ayahku dan ternyata Tuhan sendiri yang menanggungkan kejahatan kepadamu”. Jadi, Tuhanlah yang menghukum! Artinya, apa yang Daud pesankan kepada Salomo sebenarnya bukan dari sakit hatinya dia, melainkan suara-Nya Tuhan. Banyak orang yang tidak tahu akan hal ini sampai memberikan komentar-komentar yang seperti itu.  Pada akhirnya ternyata Tuhan yang tidak terima apa yang dilakukan Simei terhadap Daud!

Saudara yang dikasihi Tuhan, luar biasa bagaimana Daud terhadap atasan serta bawahannya. Saya tahu Daud memegang satu prinsip, yaitu : Penghukuman bukan haknya kita, tetapi hak-Nya Tuhan. Kalau kita lakukan ini maka kita memiliki hati Daud dan saya percaya kita akan diberkati luar biasa.

DNA Gereja kita adalah Pondok Daud
Saya ingin kembali kepada ”Gematria” yaitu ilmu tentang arti dibalik angka-angka. Angka 14 itu berbicara tentang ”David”, yaitu dalet vav dalet. Dalet = 4, vav = 6, jadi dalet vav dalet = 4 + 6 + 4 = 14, karena itu tahun 2014 kita banyak berbicara tentang Daud.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya percaya apa yang Daud lakukan merupakan satu pelajaran yang luar biasa. Dan saya juga akan menyinggung bahwa DNA dari gereja ini adalah PONDOK DAUD. 

25 tahun yang pertama Tuhan memberikan kita definisi Pondok Daud adalah doa, pujian dan penyembahan dalam unity siang dan malam. Tetapi memasuki 25 tahun yang berikutnya Tuhan tambahkan pengertian bahwa Pondok Daud berbicara tentang prajurit Tuhan yang gagah perkasa (seperti Daud) yang mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini.  Amin!

Saudara, saya ingin ingatkan Saudara bahwa hidup itu sama dengan peperangan. Kalau Saudara tidak tahu akan hal ini sangat berbahaya! Kalau Saudara membaca dari 1 Petrus 5 : 8 - 9, disitu dilkatakan, 8Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.  Amin!

Kalau Saudara bangun pagi lalu tiba-tiba pikiran menjadi berat atau ada intimidasi, ketahuilah bahwa itu bukan hal yang biasa melainkan dari si Iblis. Orang dunia tidak mengerti hal ini bahkan kadang ada juga orang Kristen yang tidak mengerti sehingga ketika menghadapi itu mereka tidak tahan dan akhirnya mengambil jalan keluar dengan obat-obatan terlarang yang bisa memberikan sukacita sementara tetapi yang akan mengikat orang itu lebih buruk lagi. Tetapi kita yang mengerti tahu bahwa itu harus dilawan dan bukan minum-minum obat-obatan terlarang tersebut. Oleh karena itulah sekarang makin banyak orang yang kecanduan obat-obatan terlarang sebab mereka tidak tahu bahwa hidup ini sebenarnya adalah peperangan.

Saudara, saya diajar oleh Tuhan ketika Tuhan membawa saya masuk dalam satu dimensi dimana musuhnya itu adalah Iblis yang penguasanya. Saya sempat kewalahan, tetapi sekarang saya sudah lebih canggih mengatasi itu. Karenanya kita harus belajar dan belajar akan peperangannya. Serangan yang diberikan musuh kita bukan hanya secara fisik, melainkan juga masuk ke dalam pikiran, dsb. Saudara kira saya masuk dalam pelayanan “healing” dan membuat banyak mujizat itu tidak ada apa-apanya? Justru peperangannya luar biasa! Tetapi saya tahu, jangan sampai kita tidak perang, sebab jika tidak perang maka bisa seperti Daud. Dimana ketika zamannya para raja pergi berperang, kali itu Daud tidak pergi berperang melainkan menyuruh Yoab yang pergi berperang. Daud malah berjalan-jalan santai dan begitu dia melihat ke bawah, dia melihat Batsyeba sedang mandi. Dan itulah awal dari semua yang terjadi seperti pemberontakan Absalom, dsb. Oleh sebab itu jangan sampai tidak perang! Kalau Saudara tidak perang dan malah lari kepada obat-obatan terlarang, maka Saudara akan menjadi ‘bulan-bulanan’ Iblis.Tetapi kalau Saudara lawan, maka Iblislah yang akan menjadi ‘bulan-bulanan’ kita. Amin! Dan Tuhan janjikan bahwa kita akan keluar sebagai pemenang. Haleluya!

Yang terakhir yang akan saya katakan dan akan terus saya katakan adalah, Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua. Saya begitu yakin orang yang mengira bahwa Tuhan Yesus akan segera datang pun tidak akan menyangka bahwa secepat itu Tuhan Yesus datangnya. Dan banyak yang sudah mendapatkan termasuk saya dimana Tuhan sudah bicara kepada saya begini, “Banyak yang tidak mengira bahwa Aku datang lebih cepat dari apa yang mereka duga!”. Karena itu mari kita sungguh-sungguh dengan Tuhan. Saya berdoa agar setiap Saudara yakin bahwa akan masuk sorga. Namun demikian tidak semua orang yang namanya Kristen masuk sorga! Untuk itu Saudara harus sungguh-sungguh dan mengikuti perintah Tuhan. Kalau tadi dikatakan bahwa kita harus melakukan pekerjaan yang dikehendaki Allah atau melakukan kehendak Bapa, maka lakukanlah itu! Jika demikian, nanti kita akan bertemu kembali di sorga. Amin!

Inilah doa saya, Saudara semua nanti akan masuk sorga dan selama di dalam dunia ini Saudara diberkati berlimpah…limpah…limpah….limpah. Haleluya!




------- M A R A N A T H A -------

No comments:

Post a Comment