“BERJAGA-JAGALAH!”
Shalom
Saudara yang dikasihi Tuhan, pesan Tuhan kepada gereja-Nya hari-hari ini adalah
kita diminta untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Berarti Saudara dan saya harus menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Amin!
Tuhan
memberikan kata kuncinya, yaitu : BERJAGA-JAGALAH!
Sekarang
mari kita buka Matius 24 : 37 – 44, Nasihat supaya berjaga-jaga
37"Sebab sebagaimana halnya pada zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38Sebab
sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan
mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39dan
mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40Pada
waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan; 41kalau ada dua orang perempuan sedang memutar
batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42Karena
itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 43Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri
akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya
dibongkar. 44Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Saudara,
perikop yang kita baca ini berbicara tentang pengangkatan gereja (rapture). Ada
berapa banyak di antara Saudara yang ingin dan sampai saat ini berdoa, ”Tuhan, saya mau ikut dalam pengangkatan?”.
Saudara
yang dikasihi Tuhan, kita tahu bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang
kedua akan dibagi menjadi 2 tahap :
1.
Tuhan Yesus datang di awan-awan dan belum menginjakkan
kaki di bumi ini. Untuk apa? Dia akan mengangkat gereja-Nya, yaitu Saudara dan
saya yang sungguh-sungguh dengan Tuhan. Saudara yang tadi mengangkat tangan
pasti merindukan hal ini. Saya pun sangat merindukannya. Pada saat saya bertemu
dengan Tuhan Yesus, saya tahu bahwa sejak itu saya akan bersama-sama dengan Dia
selama-lamanya. Kemudian kita akan dibawa kemana? Kita akan dibawa masuk ke
dalam sorga!
2.
Tahap yang kedua, Tuhan Yesus akan datang ke dunia dengan
menginjakkan kaki di bumi ini seperti yang dikatakan dalam Zakharia 14 bahwa
Tuhan Yesus akan menginjakkan kaki-Nya di bukit Zaitun di sebelah timur
Yerusalem. Dan setelah itu Tuhan Yesus akan memerintah di bumi ini selama 1.000
tahun.
Saudara
yang dikasihi Tuhan, fokus kita saat ini sesuai dengan perikop yang kita baca
adalah tentang pengangkatan gereja (rapture). Tuhan Yesus berkata bahwa nanti
untuk kedatangan-Nya yang kedua itu persis atau diumpamakan seperti pada zaman
Nuh. Seperti yang sudah kita baca tadi dikatakan bahwa, "Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan
minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia…”.
Pada
waktu zaman Nuh dikatakan bahwa kejahatan manusia itu sangat besar. Bumi
benar-benar rusak sebab manusia menjalankan hidup yang rusak dan mereka hidup
dalam kekerasan. Saya ingin bertanya kepada Saudara, apakah keadaan manusia di
bumi hari-hari ini sudah seperti pada waktu zaman Nuh? YA!
Ketika
Tuhan melihat hal itu, hati-Nya begitu sedih. Tetapi Dia sudah memutuskan
sesuatu, yaitu Dia akan melenyapkan ciptaan-Nya karena pada waktu itu keadaan manusia
dan bumi sudah tidak karu-karuan seperti keadaan kita sekarang hari-hari ini.
Kalau kita lihat sekarang semua kejahatan dan kekerasan sudah tidak masuk akal
lagi saat ini dimana saya tidak perlu menyebutkan satu-persatu.
Nuh
taat dan membuat bahtera persis seperti perintah Tuhan
Nuh
adalah orang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan Nuh
itu hidup bergaul dengan Allah (Kej 6 : 9). Kepada Nuh, Tuhan memberitahukan
rencana-Nya dan supaya Nuh selamat, dia disuruh membuat bahtera. Saudara
perhatikan baik-baik, Nuh itu orang benar. Ada berapa banyak orang benar di
tempat ini? Siapa di antara Saudara yang hidup tak bercela? Siapa yang hidupnya
bergaul dengan Tuhan?
Saudara
yang dikasihi Tuhan, saya tahu bahwa ini berita kepada Saudara dan saya
hari-hari ini. Kita harus membuat bahtera seperti Nuh supaya selamat!
Saya
mau bertanya kepada Saudara, misalnya
Nuh pada waktu itu tidak membuat bahtera, apakah dia selamat? Tidak! Tetapi
orang yang hidupnya benar, tidak bercela dan hidupnya bergaul dengan Allah,
begitu Tuhan berbicara supaya membuat bahtera, maka orang itu pasti membuat
bahtera. Ada berapa banyak yang mau mempersiapkan bahtera kehidupan kita sesuai
dengan kehendak Tuhan? Ini penting dan Saudara camkan baik-baik! Meskipun
dikatakan bahwa orang itu benar dan sebagainya, tetapi tidak membuat bahtera
maka dia tidak akan selamat! Tetapi saya percaya orang yang benar, tidak
bercela dan hidupnya bergaul dengan Allah, dia pasti membuat bahtera.
Saudara,
pada waktu Nuh membuat bahtera tidak jelas dikatakan dalam Alkitab dimana letak
dari bahtera itu. Mungkin bisa di atas gunung letaknya dan Tuhan memberikan
kepada Nuh seperti apa bentuk bahteranya serta ukurannya dan Nuh membuat
bahtera persis seperti apa yang Tuhan mau. Nuh taat! Mungkin Nuh bisa
bertanya-tanya, ”Mengapa saya harus
membuat bahtera di atas gunung ya? Kenapa bentuknya seperti ini? Kenapa
ukurannya harus seperti ini?”. Nuh tidak bisa mencerna secara akal manusia
karena tidak masuk akal, tetapi dia hanya taat dan membuat bahtera persis
seperti yang Tuhan mau. Demikian pula Saudara dan saya, hari-hari ini kalau
kita mau selamat dan mau ikut dalam pengangkatan, kita harus mempersiapkan bahtera
kehidupan kita ini persis dengan apa yang Tuhan mau dan jangan ditambah atau
dikurangi! Itu yang Tuhan mau, yaitu taat saja! Tidak perlu dicerna, melainkan
percaya saja! Siapa yang bisa mencerna pikirannya Tuhan? Dia itu luar biasa
besar! ”Langit adalah tahta-Ku dan bumi
adalah tumpuan kaki-Ku”, kata Tuhan sedangkan otak kita hanya sebesar ’bakpao’. Kadang-kadang saya lihat ada
orang yang mau mencerna pikiran-Nya Tuhan dengan mendiskusikannya mati-matian
sepertinya yang paling pintar sendiri, padahal otaknya hanya sebesar ’bakpao’! Kita hanya perlu taat! Hanya
percaya dan lakukan saja seperti yang Nuh perbuat. Amin!
Nuh
bersaksi dan memberitakan kabar keselamatan
Nuh
membuat bahtera selama 120 tahun. Jadi Tuhan memberikan waktu yang cukup lama
supaya Nuh bersaksi kepada orang-orang. Saya percaya pada waktu Nuh mulai
membangun bahtera apalagi di atas gunung, orang-orang pasti datang karena ingin
tahu ada apa? Mereka pasti akan bertanya, ”Nuh,
ngapain kamu membuat bahtera di atas gunung?”. Disitulah Nuh bersaksi dan
memberitakan kabar keselamatan. Nuh menyampaikan bahwa akan terjadi
penghukuman, tetapi dia disuruh membuat bahtera tersebut dan Nuh mengajak
orang-orang itu membantunya. Saya percaya respon dari orang-orang tersebut ada
juga yang percaya, ada yang acuh tak acuh dan ada yang langsung menolak karena
tidak percaya bahkan ada juga yang mencemooh, mengejek, memfitnah dan
bermacam-macam lainnya. Itulah yang dialami oleh Nuh, tetapi Nuh selama 120
tahun tetap mengabarkan keselamatan. Saya mau bertanya kepada Saudara yang mau
ikut dalam pengangkatan, adakah di antara Saudara yang sering memberitakan
Injil keselamatan kepada orang lain? Kalau Saudara belum, ketika Saudara
mendengar firman Tuhan hari ini, Saudara memang sudah harus mengabarkannya. Hari-hari
ini kalau Saudara bertemu dengan teman-teman, saksikan tentang keselamatan ini.
Jangan hanya bicara misalnya tentang mobil, hobby, dsb. Hal itu memang boleh,
tetapi jangan lupa bahwa kita harus memberitakan kabar keselamatan. Amin!
Mungkin reaksi orang akan bermacam-macam, ada yang percaya dan membuat kita
bersukacita, ada yang mungkin langsung tidak percaya dan itu tidak apa-apa.
Mungkin ada yang acuh tak acuh, mengejek dan memfitnah Saudara, tetapi itu
semua harus kita terima. Mungkin ada juga yang tidak di depan Saudara tetapi di
belakang berkata bahwa Saudara sudah ”miring”
(gila), itu juga harus kita terima. Saya percaya pada waktu Nuh ditanya, ”Nuh, buat apa kamu buat bahtera di atas
gunung?” dan ketika Nuh menjawab, ”Tuhan
yang suruh”, maka orang-orang langsung berkata bahwa Nuh sudah gila.
Saudara
yang dikasihi Tuhan, kita adalah orang-orang benar, yang tidak bercela dan
hidup bergaul dengan Tuhan. Saya percaya kita akan membuat bahtera sesuai
dengan perintah Tuhan sehingga kita selamat dan kita akan ikut dalam
pengangkatan. Amin!
Hanya
sedikit orang yang selamat!
Saudara,
berapa yang selamat pada zaman Nuh? Hanya 8 orang!
Saya
pernah bertanya kira-kira berapa penduduknya pada waktu itu? Memang tidak ada
datanya karena itu berada di zaman prasejarah. Namun kalau hanya 8 orang yang
selamat, itu artinya sedikit!
Kalau
kita membaca ayat tadi dikatakan bahwa, 40Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41kalau ada dua
orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang
lain akan ditinggalkan...
Itu
artinya hanya 50% saja! Saudara ingat tentang perumpamaan 10 anak gadis yang
sedang menanti-nantikan kedatangan mempelai? Mereka bukan orang kristen
sembarangan. Mereka semua membawa pelita, artinya mereka semua orang kristen
lahir baru. Tetapi berapa yang diangkat? Dari 10 anak gadis hanya 5 yang
diangkat. Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tahu kalau Alkitab sudah berkata
sedikit itu artinya sedikit! Dan saya berdoa semua yang ada di tempat ini
termasuk yang sedikit itu. Amin!
Kalau
Saudara membaca dari Wahyu 3 : 10 disitu dikatakan, …Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi…
Pada
waktu gereja diangkat, pada waktu Saudara dan saya diangkat apa yang terjadi di
bumi? Hari pencobaan akan datang atas seluruh dunia dan mencobai mereka yang
diam di dalamnya. Dunia akan masuk dalam masa sengsara besar dimana cawan murka
Allah sedang dituangkan ke dunia ini. Itu akan terjadi siksaan yang sangat luar
biasa yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan yang tidak akan pernah
terjadi lagi. Dan dikatakan, ”Karena kamu menuruti
firman-Ku dan tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi kamu dari hari
pencobaan itu”. Bagaimana caranya? Kita akan diangkat! Kita
tidak ditetapkan untuk menerima atau mengalami murka Allah.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tidak
bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau sampai tidak diangkat.
Kadang-kadang hal ini perlu kita renungkan baik-baik. Saya percaya kalau kita
orang benar, tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah, pada waktu Saudara
mendengar tentang ini pasti ada satu kegentaran namun kegentaran yang positif
yang akan membuat kita menjadi taat. Saya hanya berdoa agar setiap Saudara yang
ada di tempat ini termasuk 1 orang yang diangkat dari 2 orang tadi dan 5 orang
yang diangkat dari 10 orang tadi. Apakah Saudara mau ikut dalam pengangkatan?
Berjaga-jagalah!
Pada
waktu zaman Nabi Yeremia hidup di Perjanjian Lama, dia hidup pada masa kristis
dalam sejarah Bangsa Israel dimana Bangsa Israel pada waktu itu jatuh dalam 2
macam dosa, yaitu :
- Penyembahan berhala
- Meninggalkan Tuhan
Kedua
dosa ini adalah dosa yang sangat berat di hadapan Tuhan karena Tuhan tidak bisa
menerima akan hal itu. Dan Yeremia diberikan hati atau beban oleh Tuhan supaya
orang Israel itu mendapat keselamatan. Untuk itu Tuhan berbicara kepada Nabi
Yeremia dimana Tuhan memberikan firman-Nya untuk mengingatkan dan menegur
orang-orang Israel pada waktu itu dan mereka semua diminta untuk bertobat
supaya tidak dihukum. Sementara Nabi Yeremia memberitakan perintah Tuhan, namun
ternyata ada juga nabi-nabi lain yang memberitakan sebaliknya. Mereka berkata, ”Oh tidak apa-apa, damai dan selamat akan
terjadi. Tidak perlu takut karena semuanya akan baik-baik saja!”.
Saudara,
apa respon dari orang-orang Israel pada waktu itu? Respon mereka pada waktu
itu, seperti biasa mereka melakukan Sabat dan pergi ke Bait Allah serta percaya
bahwa dosa mereka telah ditanggung oleh kasih karunia Allah. Mereka ternyata
percaya kepada apa yang dikatakan nabi-nabi tadi dan bukan kepada Nabi Yeremia
karena itu merupakan sesuatu yang lebih enak sedangkan pesan Nabi Yeremia
dianggap menakut-nakuti. Pikir mereka, ”Nubuatan
nabi-nabi itu enak, damai, tenang dan tidak perlu takut. Semuanya beres karena
Tuhan memberkati kita”. Saudara, padahal berita yang baik itu bukan dari
Tuhan! Dan mereka tetap dalam dosa mereka karena mereka menganggap penyembahan
berhala serta meninggalkan Tuhan itu tidak apa-apa. Lalu apa yang terjadi?
Tuhan melihat mereka dan langsung hukuman itu tiba! Mereka dibuang ke Babel dan
nabi-nabi itu ternyata adalah nabi-nabi palsu yang menyebarkan pesan yang bukan
dari Tuhan. Tetapi pada waktu itu mereka tahu dari mana? Tuhan yang menyatakan
sendiri setelah itu bahwa mereka menyampaikan pesan yang bukan dari Tuhan dan
mereka semua dibunuh!
Saudara
yang dikasihi Tuhan, dengarlah apa yang saya katakan. Keadaan seperti zaman
Nabi Yeremia itu sedang terjadi hari-hari ini di antara umat Kristiani. Saya
mau beritahu Saudara dan ini serius, banyak orang-orang kristen (bukan sedikit,
tetapi banyak) secara sadar atau tidak sadar yang jatuh ke dalam 2 dosa
tadi. Yaitu dosa penyembahan berhala
dan dosa meninggalkan Tuhan.
Dosa
penyembahan berhala
Mungkin
ada yang berkata, ”Penyembahan berhala?
Saya tidak menyembah yang lain. Saya hanya berdoa kepada Tuhan Yesus”.
Tetapi saya mau beritahu apa yang dimaksud dengan penyembahan berhala. Menomor-satukan
sesuatu yang bukan Tuhan Yesus, itu adalah penyembahan berhala. Itu mungkin
harta, kedudukan, kekuasaan, karir, pekerjaan dan mungkin juga pelayanan yang
lebih dikasihi daripada Tuhan. Atau selain itu keluarga yang menjadi nomor 1
sedangkan Tuhan nomor 2. Tuhan tidak mau yang seperti itu dan Tuhan katakan, ”Kalau kamu tidak membenci ayahmu, ibumu,
istrimu, anakmu dan saudaramu laki-laki, engkau tidak layak menjadi murid-Ku!”.
Mungkin ada juga yang menomor-satukan gereja kita dibanding Tuhan, itu juga
penyembahan berhala. Dengar apa yang saya katakan sekarang! Mungkin ada juga
yang menomor-satukan hobby dibanding Tuhan, itu adalah penyembahan berhala!
Tuhan sudah berbicara kepada saya supaya memberikan waktu agar kita merenungkan
hal ini. Adakah di antara kita yang hari-hari ini masih seperti itu? Kita tetap
menyembah Tuhan Yesus, namun juga terlibat dalam penyembahan berhala karena
menomor-duakan Tuhan Yesus.
Dosa
meninggalkan Tuhan
Mungkin
ada yang berkata, ”Ah, saya tidak
meninggalkan Tuhan”. Saudara, meninggalkan Tuhan itu artinya tidak melakukan
firman Tuhan. Tuhan sudah berkata, ”Ampuni!...ampuni
orang yang bersalah kepada kamu”. Tetapi orang itu berkata, ”Tidak bisa! Itu orang yang menghancurkan hidup
saya! Hati saya tersayat-sayat. Kalau saya melihat dia itu rasanya ’neg. Saya
tidak bisa mengampuni dia!”. Selain itu dosa perzinahan, berapa banyak
orang yang mempunyai ’peliharaan’,
padahal Tuhan sudah berkata, ”Kamu hanya
boleh mempunyai 1 istri”. Tetapi itu masih dianggap kurang. Itu artinya
meninggalkan Tuhan dan firman Tuhan hari-hari ini berbicara kepada gereja-Nya
bahwa kita diminta untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya,
artinya kita harus menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Kita harus meninggalkan
penyembahan berhala dan kita harus kembali mengikuti firman Tuhan serta minta
ampun kepada-Nya. Dan hamba-hamba Tuhan mulai berbicara, ”Hidup kudus! Bertobat! Sungguh-sungguh dengan Tuhan!”. Tetapi
ternyata ada juga hamba-hamba Tuhan lain yang berkata, ”Tidak apa-apa. Kamu berbuat dosa seperti itu tidak apa-apa. Kamu sudah
selamat, tidak perlu minta ampun. Jadi kamu minta ampun itu pada waktu menerima
keselamatan, setelah itu tidak perlu lagi. Tuhan tidak pernah memarahi
gereja-Nya, ko’. Tuhan tidak pernah memarahi orang yang berbuat dosa”.
Saudara
harus hati-hati, sebab itu bukan firman Tuhan. Karena firman Tuhan tidak pernah
mengatakan demikian. Oleh karena itu berjaga-jagalah!
Tahun
mujizat yang kreatif
Sejak
tgl 24 September 2014 s/d 13 September 2015 kalender orang Yahudi memasuki
tahun 5775 yang disebut dengan Ayin Hey (75).
Salah
satu arti dari tahun Ayin Hey adalah tahun mujizat yang kreatif. Ada
berapa banyak di antara Saudara yang memerlukan mujizat Tuhan? Saudara akan
mendapatkannya, tetapi syaratnya hanya 1, yaitu hanya percaya! Percaya
akan janji Tuhan meskipun itu tidak masuk akal seperti apa yang Nuh lakukan.
Kalau Saudara percaya meskipun tidak masuk akal, misalnya secara ilmu
kedokteran berkata bahwa tidak mungkin disembuhkan, namun Tuhan katakan, ”Engkau pasti sembuh!”, maka itu akan
terjadi. Ilmu kedokteran memang punya keterbatasan tetapi di pihak Tuhan tidak
ada yang terbatas! Semuanya mungkin karena tidak ada yang mustahil bagi Dia!
Sudah
8 tahun Tuhan menyuruh saya untuk pergi berkeliling dalam KKR-KKR Healing
Movement dan melalui itu Tuhan menyuruh kita menayangkannya di siaran televisi
baik televisi nasional, Indosiar dan RCTI dan itu dampaknya luar biasa. Banyak
orang kristen maupun non kristen yang disembuhkan Tuhan. Mereka percaya dan
disembuhkan.
Baru-baru
ini saya KKR di Candi Prambanan dimana kita diizinkan untuk KKR di halaman
Candi Prambanan. Ada sesuatu yang luar biasa dimana ketika difoto ternyata di
lokasi tersebut ada wajah Tuhan Yesus di sana. Waktu saya dikirimi gambar
tersebut semalam-malaman saya tidak bisa melihatnya. Tetapi pada waktu pagi
harinya baru Tuhan bukakan. Ketika saya lihat itu saya langsung menangis. Yang
luar biasa ketika saya putar-putar gambar wajah Tuhan Yesus itu, ternyata
mata-Nya selalu tertuju kepada saya.
Saudara, ini baru pertama kali dari 238x KKR Tuhan menampakkan diri-Nya.
Bahkan ketika saya berkata, ”Oleh
bilur-bilur-Nya engkau disembuhkan!”, dari gambar wajah tersebut memancar
sinar yang gemerlap yang mana itu bisa saya saksikan melalui BB saya. Begitu
pula ketika saya berkata, ”Ampuni
saya...ampuni saya Tuhan”, maka dari wajah itu bersinar-sinar wajah Tuhan,
seperti sinar yang bermain-main. Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini
kita masuk dalam tahun mujizat yang kreatif. Haleluya!
Tahun
Sabat - Tahun Iman
Tahun Ayin Hey ini
juga adalah tahun Sabat. Yang paling penting yang ingin saya katakan kepada
Saudara sekarang adalah kalau orang Israel melakukan Sabat, maka mereka
beristirahat dari pekerjaan pertanian. Mereka tidak boleh menanam, tidak boleh
mencangkul atau mengusahakan tanah. Jadi mereka beristirahat dan tanahnya
dibiarkan seperti itu. Pasti sebelumnya mereka akan bertanya, “Tuhan, kami tahun depan mau makan apa?
Karena kami tidak boleh menanam, dsb”. Bagi mereka yang percaya dan
melakukan tahun Sabat pada tahun ke-7, maka pada tahun ke-6 nya Tuhan
memberikan hasil pertaniannya yang cukup untuk 3 tahun ke depan!
Jadi Saudara, kalau
Tuhan yang menyuruh, Dia pasti sediakan. Amin! Kadang-kadang mungkin kita
bingung-bingung tentang persembahan buah sulung, dsb. Lalu ketika saya saksikan
bahwa saya memberikan seluruh penghasilan saya untuk buah sulung, maka banyak
yang bingung dan muncul macam-macam omongan. Sesungguhnya itu kembali terserah
kepada kita, mau lakukan atau tidak. Kita sendiri yang akan mengalami dan
membuktikan kalau Tuhan yang suruh, maka Tuhanlah yang akan memelihara kita.
Saya tahu bahwa ini
adalah tahun iman, yaitu tahun dimana kita hanya berharap kepada Tuhan. Ini
adalah tahun Sabat, tahun Shmita, tahun iman. Saudara yang dikasihi Tuhan, saya
diingatkan Mazmur 42 : 6, Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan
gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur
lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Saya tidak tahu
keadaan Saudara hari ini, adakah di antara Saudara yang tertekan jiwanya?
Adakah yang gelisah? Tuhan berkata kepada kita, “Berharaplah kepada Allah”. Bagaimana caranya berharap? Salah
satunya disini berkata, “Aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan
Allahku! “.
Saudara, saya tahu dalam keadaan tertekan
dan gelisah susah untuk mengucap syukur dan memuji Tuhan. Padahal Daud berkata dalam
Mazmur 22 : 4, Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang
Israel. Jadi kalau Saudara mengucap syukur dan memuji-muji Dia, maka
Dia bertahta di atas puji-pujian Saudara. Dan pada waktu Dia bertahta di atas
puji-pujian Saudara, Dia akan tersenyum melihat Saudara dan bertanya, “Apa yang kamu mau Aku lakukan bagimu,
anak-Ku?”. Apa yang Saudara perlukan? Apa yang Saudara gelisahkan? Apa yang
menyebabkan Saudara tertekan? Ketika Saudara mulai memuji Dia, itulah korban
ucapan syukur dan korban puji-pujian. Kalau kita dalam keadaan senang, itu
bukan namanya korban. Justru yang namanya korban puji-pujian adalah dalam
keadaan susah dan tertekan. Daud mengajar kita dari Mazmur 103 : 1 – 2, 1Pujilah TUHAN, hai
jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! 2Pujilah
TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Disini Daud mengajar kita, kalau kita sudah
susah memuji Tuhan maka kita harus paksa jiwa kita untuk memuji Dia. Jadi
sekali lagi, kita harus memaksa jiwa kita untuk memuji Tuhan, tetapi disertai
dengan mengingat kebaikan Tuhan. Ingatlah kebaikan Tuhan!
3Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang
menyembuhkan segala penyakitmu, 4Dia yang menebus hidupmu dari
lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, 5Dia
yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru
seperti pada burung rajawali (Mazmur 103 : 3 – 5). Haleluya!
Saudara, ini bukan masalah Saudara suka menyanyi
atau tidak, tetapi sekarang Tuhan hanya perintahkan kalau Saudara mau mengalami
berkat Tuhan, Saudara harus memaksakan diri Saudara untuk memuji Tuhan. Amin!
------- M A R A N A T H A -------